GRESIK - Upaya tim SAR menemukan Akhmad Juwariyanto alias Totok, asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan yang tenggelam di area Bendung Gerak Sembayat (BGS) Bungah, Gresik, akhirnya membuahkan hasil.
Tubuh pria berusia 40 tahun ini ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 08.43 WIB. Jasad Totok ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi awal korban tenggelam.
"Korban ditemukan sekitar pukul 08.43 WIB berjarak 2 km dari titik korban tenggelam," ujar Sukardi, Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Rabu (25/12/2024).
Usai ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk dilakukan visum.
AKP Sujai, Kapolsek Bungah mengatakan akan lebih mengintensifkan patroli di lokasi guna mencegah peristiwa terulang kembali.
"Sebenarnya di lokasi sudah ada papan larangan bermain atau memancing. Tapi belum dipasang. Kita juga sudah sering patroli dan menegur orang agar tidak beraktivitas di lokasi," ujar AkP Sujai kepada portaljtv.com.
Sementara itu, Imron, salah seorang warga Bungah mengungkapkan bila sudah 7 orang meninggal dunia di Bendung Gerak Sembayat selama 7 tahun terakhir.
"Sudah tujuh orang meninggal. Satu tahun satu orang meninggal dunia. Semuanya bukan orang Gresik," ungkapnya.
Imron mengungkapkan dulunya Bendung Gerak Sembayat merupakan pemakaman warga sekitar desa Sidomukti .
"Dulunya makam tapi dipindah karena terdampak pembangunan Bendung Gerak Sembayat," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Akhmad Juwariyanto alias Totok, nelayan asal Lamongan tenggelam di pintu nomor 3 Bendung Gerak Sembayat (BGS) pada Senin (23/12/2024) pukul 10.00 WIB.
Saat itu korban, Akhmad Juwariyanto atau Totok, 40, asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, bersama temannya bernama Pujiono sedang beristirahat saat mencari ikan di sebuah perahu.
Kemudian, tiba-tiba perahu yang ditumpangi korban terseret arus air dan masuk ke pintu air nomor 3 BGS. Setelah itu, perahu pecah usai menabrak dinding pintu air. Pujiono selamat setelah berhasil berenang ke tepi, dan Akhmad Juwariyanto hilang tenggelam. (*)
Editor : M Fakhrurrozi