MOJOKERTO - Bryan Setiawan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Mojokerto sejak 14 September 2024 lalu.
Tokoh muda Kabupaten Mojokerto ini menilai partai dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ini sudah tak sesuai dengan integritas.
Surat Pernyataan Pengunduran diri bertanggal Mojokerto,17 September 2024 tersebut disampaikan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Timur.
Instruksi dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep untuk mendukung pasangan calon (paslon) koalisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan harus merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca Juga : Cawabup dr Rizal Serap Aspirasi Gen Z di Sooko Mojokerto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mojokerto, PSI mendukung pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto nomor urut 1, Ikfina Fahmawati-Sa'Dulloh Syarofi.
Sementara di Pilkada Kabupaten Mojokerto, koalisi Partai Gerindra dan KIM mendukung pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto nomor urut 2, Muhammad Al Barra-Muhammad Rizal Oktavian.
Sehingga pasca pengunduran diri, sejak awal kampanye pada 25 September 2024 lalu, ia setiap hari mendampingi paslon Mubarok yakni Calon Wakil Bupati (Cawabup) Mojokerto 2024, Muhammad Rizal Oktavian berkeliling ke sejumlah desa yang ada di Kabupaten Mojokerto. Byan didapuk sebagai moderator dalam setiap kampanye tatap muka digelar oleh dr Rizal.
Baca Juga : Dukung Sang Suami, dr Amelia Dampingi dr Rizal Menyapa Masyarakat Kabupaten Mojokerto
Tak jarang iapun menyampaikan visi misi paslon Mubarok (Muhammad Al Barra-Muhammad Rizal Oktavian) dan meminta dukungan serta doa restu bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk mendukung dan mencoblos paslon Mubarok pada, 27 November 2024 mendatang. Menurutnya paslon Mubarok bisa membawa Kabupaten Mojokerto lebih maju, adil dan makmur.
"Saya berpedoman kepada integritas karena saya seorang pemuda, semestinya idealis. Kita dari awal itu sudah mengikuti Ketua Umum. Waktu itu, Ketua Umum mengumpulkan ketua-ketua partai politik se-Jawa Timur di Jakarta tanggal 5 Mei 2024 lalu. Beliau menginstruksikan kita harus bergandengan tangan dengan Gerindra," ungkapnya, Selasa (22/10/2024).
Dari arahan tersebut, DPD PSI harus mengikuti koalisi dari Partai Gerindra dan harus merapat ke KIM. Dari arahan dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tersebut, pemuda 27 tahun ini dikerjakan dan merapat ke pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto yang diusung Partai Gerindra.
Baca Juga : Dampingi Paslon Mubarok, Anggota Partai NasDem Beberkan Alasan Pilih Gus Barra-dr Rizal
"Arahan tersebut saya kerjakan dan saya mulai merapat ke yang diusung Gerindra yaitu Gus Barra (Calon Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra). Saya mengikuti instruksi itu, saya merapat ke Gus Barra karena sebagian besar KIM ada di Gus Barra. Tidak hanya KIM, bahwa Romo Kyai Asep adalah pembina TKN KIM jadi tidak ada instruksi yang saya langgar," katanya.
Pemuda asal Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto menegaskan tidak ada instruksi dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep yang ia langgar.
Baca Juga : Dagangan Diborong Kyai Asep, Pedagang Pasar Pugeran Kompak Pilih Paslon Mubarok
Namun di injury time yakni di tanggal 27 Agustus 2024 di Surabaya, rekomendasi dari partai yang berdiri pada 16 November 2014 berubah.
"Rekomnya berubah ke pasangan Ikfina-Gus Dollah. Sungguh sangat mengecewakan karena kita sudah berkomunikasi cukup dalam karena tanggal 27 Agustus 2024 itu pendaftaran. Jadi kita tetap bersama teman-teman DPD yang lain, konsisten tetap mendukung Gus Barra. Dengan demikian kita harus legowo untuk melepas PSI," jelasnya.
Pasca rekomendasi PSI turun ke paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Ikfina Fahmawati-Sa'Dulloh Syarofi tepatnya di tanggal 28 Agustus 2024, ia mengaku sudah berkomunikasi dengan DPW PSI Jawa Timur. Rekomendasi tersebut merupakan keputusan yang sudah final sehingga sudah tidak bisa berubah lagi.
Baca Juga : Bertemu Cawabup dr Rizal, Warga Curhat Kepesertaan BPJS Kesehatan dan Pengairan
"Tanggal 29 Agustus 2024 saya mencoba konsultasi ke DPW untuk penguduran diri saya akhirnya baru di approve 14 September 2024 DPW dan saya resmi mengundurkan diri pengurus dan Ketua PSI. Banyak asumsi yang salah, bahwasanya saya itu melangkah sendiri tanpa ada instruksi, tanpa ada arahan. Artinya saya dituduh mbalelo dari awal," paparnya.
Padahal, tegasnya, di tanggal 4-5 Mei 2024 bertemu dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Jakarta menginstruksikan untuk mendukung paslon koalisi dari Partai Gerindra dan harus merapat ke KIM.
Bryan menegaskan jika pengunduran dirinya dari Ketua DPD PSI Kabupaten Mojokerto untuk menjaga integritasnya di masyarakat.
"Saya terpaksa mengundurkan diri dari partai yang saya cintai ini. Upaya saya, saya menyampaikan pengunduran diri saya ke publik di tanggal 14 September 2024 itu, saya tidak seperti yang dituduhkan. Saya tidak terima uang apapun, murni karena idealisme saya kepada Gus Barra yang notebane-nya sama-sama anak muda dan sesuai dengan DPP," terangnya.
Sehingga saat ini, ia mendukung paslon Mubarok di balik layar namun dari partai koalisi dan juru kampanye (jurkam) Mubarok menginginkan ia di garis depan.
Bryan menjelaskan, jika ia diangkat menjadi Ketua DPD PSI Kabupaten Mojokerto sejak tanggal 8 Maret 2021, ia menjadi Ketua DPD PSI Kabupaten Mojokerto ketiga.
"Saya dari awal mendirikan PSI, waktu itu menjadi Sekretaris DPD PSI Kabupaten Mojokerto. DPD PSI Kabupaten Mojokerto dibentuk tahun 2016 dan harus running di tahun 2019. Saya yakin beliau (Gus Barra) punya integritas yang tinggi, sama dengan teman-teman PSI, se-DNA dengan PSI, pemuda yang berintegrasi," harapnya.
Ia berharap jika paslon Mubarok menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2024-2029, tetap konsisten dengan kepedulian terhadap anak muda di Kabupaten Mojokerto.
Mulai dari kebutuhan dan pengembangan potensi anak muda karena selama ini menurutnya Calon Bupati Mojokerto nomor urut 2, Muhammad Al Barra konsisten peduli dengan anak muda. (*)
Editor : M Fakhrurrozi