SIDOARJO - 18 tahun tragedi semburan lumpur Lapindo, tepat tanggal 29 mei 2006 yang lalu. Ada satu warga desa Siring kecamatan Porong Sidoarjo, kakinya harus diamputasi karena beberapa tahun yang lalu rumahnya terbakar akibat munculnya gas alam di rumah Purwaningsih kondisi ekonominya sangat memprihatinkan sehingga tidak mampu membeli kaki palsu.
Purwatiningsih (65) tahun warga desa Siring yang kini pindah ke desa Gedang kecamatan Porong Sidoarjo merupakan korban kebakar akibat munculnya gas alam yang banyak muncul di pemukiman warga akibat seburan lumpur Lapindo.
Purwatiningsih merupakan saksi sejarah tragedi semburan lumpur Lapindo karena jarak rumah dengan semburan lumpur cukup dekat/ Selain itu, di saat semburan itu terjadi diiringi dengan banyaknya semburan kecil yang terdapat gas metan yang mudah terbakar.
Semburan kecil muncul di rumah Purwatiningsih, semburan kecil itu sebagai pemicu terjadinya kebakaran rumah Purwatiningsih hingga membakar tubuh Purwati hingga 70 persen.
Baca Juga : Sajikan 1.500 Porsi Lontong Cecek, Sidoarjo Pecahkan Rekor MURI di Jayandaru Parade Selera Rasa
Kondisi kakinya tidak menunjukan kesembuhan hingga berakhir kakinya diamputasi.
Di tahun ke 18 tragedi semburan lumpur Lapindo, Purwati berharap ada bantuan untuk membeli kaki palsu agar bisa beraktifitas seperti dulu.
Editor : Ferry Maulina