KEDIRI - Monumen Lokomotif C 1140 di Stasiun Kediri, Kamis siang diresmikan oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo. Peresmian ini sekaligus hadiah dari PT KAI kepada masyarakat Kota Kediri berupa Monumen Lokomotif Uap, yang melambangkan pelestarian sejarah dan transformasi Transportasi perkeretaapian di Indonesia.
Direktur Utama PT KAI Didik Hartantyo mengatakan, pendirian Monumen Lokomotif Uap buatan tahun 1879 ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perkeretaapian. Pendirian monumen ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aspek estetika stasiun dan edukasi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam peningkatan pelayanan di Stasiun Kediri.
Selain Monumen Lokomotif Uap, PT KAI telah melakukan upaya penataan kawasan Stasiun Kediri yang sejalan dengan rencana penataan Kota Kediri, guna meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa KA dengan memperluas area parkir dan menyediakan akses jalan baru alternatif di lahan KAI.
“Kereta api di Balai Kediri mempunyai sumbangan yang cukup baik bagi selaku bagian perekonomian yang ada di Kediri. Penataan stasiun ini merupakan suatu progam transportasi,” ujar Didik Hartantyo, Direktur Utama PT KAI.
Baca Juga : Jelang Imlek 2025, Puluhan Patung Dewa Dewi di Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri Disucikan
Pj Walikota Kediri Zanariah bersyukur telah dipercaya PT KAI untuk mendirikan monumen lokomotif didepan Stasiun Kediri. Ia berharap monumen bersejarah ini, dapat dijaga bersama sama semua pihak.
“Kita patut bersyukur PT KAI memilih satu kota di Jawa Timur yang pertama setelah Madiun ini meletakkan lokomotif powernya di kita yang usianya 150 tahun,” ujar Zanariah, PJ Walikota Kediri.
Lokomotif C 1140 sendiri adalah salah satu dari seri lokomotif uap C11 yang pernah beroperasi di wilayah Daop 7 Madiun. Lokomotif Uap seri C11 ini didatangkan oleh Staatsspoorwegen (SS) antara tahun 1879-1891, dan dioperasikan untuk menghubungkan kota-kota besar di wilayah Jawa timur, dan berperan penting dalam pengembangan ekonomi dan transportasi pada masanya.( Beny Kurniawan )
Editor : JTV Kediri