PROBOLINGGO - Relawan Semut Merah pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD mendirikan posko di Desa Pabean, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Peresmian posko dihadiri sejumlah relawan dan komunitas. Diantaranya Sahabat Ganjar, ASAP, APK5 hingga Kumail dan Pertiwi Nusantara. Selain itu, turut hadir partai koalisi PDI Perjuangan Kota dan Kabupaten Probolinggo, Partai Hanura dan Partai Perindo.
Usai meresmikan pokos yang ditandai dengan pemotongan tumpeng, para relawan bicara strategi dan soal Palestina yang sampai saat ini masih tak kunjung usai. Para relawan menilai, sosok Ganjar Pranowo dinilai yang paling getol dalam membela Palestina sejak awal.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Umat Islam Anti Amerika-Israel (Kumail) Probolinggo Raya, Ali Zainal Abidin dihadapan relawan dan partai pendukung.
"Sampai saat ini Bangsa Palestina masih mengalami penjajahan atas Israel, inilah yang jadi persoalan dimana hanya Ganjar Pranowo sejak pertama begitu peduli dengan persoalan Palestina, " jelas Abidin di Posko Ganjar Mahfud.
Bahkan dalam kesempatan itu, Kumail membacakan pidato Bung Karno yang saat itu pernah dibacakan didepan PBB sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan Israel.
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," ucap Bung Karno melalui Abidin.
Atas hal itu, pihaknya berharap agar persoalan Palestina bisa terselesaikan, dan menaruh harapan penuh pada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sementara itu, Ketua DPC Hanura Kota Probolinggo, Dedy Suyanto menegaskan, perlu upaya bersama dan upaya taktis agar pasangan Ganjar dan Mahfud MD menang.
"Kuncinya adalah gotong royong, maka pada momen ini konsolidasi baik partai koalisi dan relawan harus disolidkan karena ini bentuk panggilan hati nurani rakyat, " tegasnya.
Atas hal itu, pihaknya berharap peran partai dan relawan sama-sama menyentuh ajar rumput untuk terus mengenalkan dan memperjuangkan Ganjar dan Mahfud MD pada Pilpres 2024 mendatang. (Farid Fahlevi)
Editor : M Fakhrurrozi