TRENGGALEK - Sepasangan suami istri penjual pentol asal Desa Kedung lurah, kecamatan pogalan, Kabupaten Trenggalek akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Niatan pasutri untuk pergi haji diawali pada tahun 2012 lalu, dengan menyisihkan hasil berjualan pentol.
Mufid Asnawi (63) dan Siti Aisyah (58), pasangan pasutri asal Desa Kedung lurah, kecamatan pogalan, Kabupaten Trenggalek ini terlihat sengan dan bahagia, karena tahun ini bisa berangkat ke tanah suci mekkah.
“Alhamdulillah, saya dan istri insyaallah bisa berangkat haji tahun ini,” katanya
Mufid menceritakan saat awal dirinya berniatan pergi haji pada 23 tahun lalu, tepatnya tahun 2001. Pria 63 tahun ini, sudah menyisihkan hasil berjualan pentol untuk pergi haji. Namun niatannya harus tertunda, karena tabungan harus digunakan untuk biaya anak masuk pondok pesantren.
Baca Juga : Kloter Perdana Gelombang Dua Tiba di Tanah Air
“Sebenarnya, saya sudah lama menabung untuk pergi haji, tapi karena ada kebutuhan anak, tabungan dari menyisahkan berjulan pentol saya gunakan untuk anak masuk pondok pesantren,”keluhnya
Lebih lanjut, kata mufid niatan pergi haji sempat redup, karena uang tabungan berjualan petol untuk kebutuhan anak dan kebutuhan makan setiap hari. Tapi pada tahun 2012, keinginan kuat pergi haji kembali muncul dan akhirnya berniat mendaftar haji.
“Saya sempat putus asa, karena tabungan hasil berjualan pentol saya gunakan untuk anak dan kebutuhan setiap hari. Tapi, panggilan Allah cukup besar, dan ditahun 2012 akhirnya saya niatkan untuk mendaftar haji bersama istri,”ucapnya
Baca Juga : 500 Lebih Jemaah Haji Meninggal Dunia Akibat Cuaca Panas Ekstrem
Mufid menambahkan, Saat ini saya dan istri sangat bersyukur, bisa berangkat menunaikan haji pada tahun ini. “Bersyukur sekali mas, akhirnya tahun ini kami berdua bisa berangkat haji dan rencananya kloter saya berangkat pada 7 juni besok,”tutupnya. (Simon Bagus/ Hammam Defa)
Editor : Bagus Setiawan