MOJOKERTO - Kondisi dua siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto korban terseret ombak di Pantai Drini Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai membaik.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat temu media di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto.
"Masih ada dua yang tertinggal di RSUP Dr Sardjito atas nama Ariona Reza dan Ahmad Muzaki. Kondisi kesehatan kedua sudah sangat baik," ungkapnya, Kamis (30/1/2025).
Bahkan, lanjutnya Ariona Reza sudah diizinkan pulang ke rumahnya. Sementara Ahmad Muzaki masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Karena memang kondisi medis Ahmad Muzaki lebih parah dari Arione. Jadi Ahmad Muzaki ini dipasang alat ventilator karena posisi paru-parunya penuh dengan air," katanya.
Meskipun dipasang ventilator dan tidak bisa berbicara karena mulut korban dipasang alat untuk memompa cara kerja paru-parunya namun siswa kelas 7 tersebut sudah dalam keadaan siuman. Pihaknya juga mendapatkan laporan dari dokter yang menanggani jika kondisi korban sudah mendekati 100 persen.
"Kesehatan paru-parunya sehat dan dimungkinkan hari ini, ventilator sudah mulai dilepas sehingga bisa bernafas seperti sedia kala. Ini tentu sebuah berita yang sangat menggembirakan bagi kita semua, maka kita pastikan per hari ini masih ada satu korban yang insya Allah tidak lama lagi pulang ke Kota Mojokerto," jelasnya.
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini menambahkan pembiayaan apapun terkait kejadian di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025) kemarin, menjadi tanggungjawab Pemkot Mojokerto.
Sebelumnya, rombongan outing class siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, pada Selasa (28/1/2025) pagi, berakhir duka.
13 siswa terseret gelombang laut selatan. Sebanyak 9 siswa berhasil selamat dan 4 siswa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. (*)
Editor : M Fakhrurrozi