SURABAYA - Mayapada Hospital Surabaya sukses melakukan prosedur advanced Total Knee Replacement (TKR) menggunakan teknologi robotik. Keberhasilan ini menjadikan Mayapada Hospital Surabaya menjadi Rumah Sakit pertama di Jawa Timur dan Indonesia Timur menggunakan teknologi robotik terkini.
Teknologi robot Velys Robotic Assisted Solution ini membantu dokter pada proses operasi implan lutut. Dengan teknologi ini, waktu dan masa pulih pasien akan lebih cepat.
Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, dr Bona Fernando, Bsc MD FISQua mengatakan, tindakan TKR atau ganti sendi lutut secara total dengan teknologi advance ini sudah dilakukan sejak 4 Juli lalu.
"Artinya dengan teknologi saat ini adalah dengan teknologi teknologi robotik. Ini merupakan tindakan pertama di Surabaya, bahkan di Indonesia Timur menggunakan teknologi seperti ini," kata dr Bona kepada wartawan di Mayapada Hospital, Jumat (25/7/2025).
Dengan teknologi robot Velys Robotic ini, lanjutnya, dokter dapat menjalankan operasi penggantian lutut dengan melihat keseluruhan anatomi dan pergerakan lutut pasien.
"Teknologi ini menampilkan secara real-time keseluruhan anatomi dan pergerakan lutut pasien dalam format 3D selama operasi. Sehingga implan lutut bisa dipasang secara presisi dan seimbang," paparnya.
dr Bona menambahkan tujuan robotik ini sama dengan operasi penggantian lutut lainnya.
"Tujuannya sama yakni mengganti dan memperbaiki sendi lutut yang sudah rusak dengan menghilangkan bagian tulang dan tulang rawan yang rusak, serta mengganti sendi lutut dengan implan baru," terangnya.
Kelebihan Velys Robotic yakni penggantian dan pemasangan sendi lutut dapat dilakukan dengan lebih presisi.
"Artinya penggantian dan pemasangan sendi sesuai dengan anatomi tubuh setiap pasien," tambahnya.
Selama ini, lanjutnya, dokter ortopedi melakukan TKR menggunakan metode konvensional. Kini, dengan teknologi terbaru, dokter dapat melakukan tindakan lebih mudah dengan dibantu robotik.
Ada pun keuntungan pasien yang operasi menggunakan teknologi robotik. Pertama ialah presisi, adanya bantuan robotik dapat mengatur derajatnya sepresisi dan seakurasi mungkin, sehingga hasilnya bisa sempurna.
"Kedua adalah masa rawat inap pasiennya jadi lebih singkat. Karena dengan teknologi robotik itu nyerinya lebih minim, sehingga pasien setelah operasi 6 jam bisa berdiri. Itu kita bisa latih jalan langsung. Dan besoknya langsung fisio, rehab, sehingga masa rawatnya lebih pendek," ujarnya.
Ketiga ialah pemulihannya lebih cepat. Bila dengan cara konvensional pemulihan bisa mencapai 1 tahun sampai pasien bisa lari, dengan teknologi ini pemuluhan hanya 6 bulan.
"Jadi untuk pasien-pasien seperti atlet, back to sport-nya lebih cepat atau pasien-pasien yang seperti kita gini, orang kantoran kalau habis operasi ganti sendi lutut mungkin kita baru bisa balik kerja 3 bulan 6 bulan, itu pun masih pakai tongkat. Kalau dengan ini mungkin 1 bulan sudah bisa jalan," jelasnya.
dr Bona menyebut, pasien dengan keluhan sendi lutut didominasi lanjut usia. Selain usia, trauma karena kecelakaan juga banyak.
"Paling banyak itu ganti sendi lutut pasti lansia usia 60-70 tahun ke atas yang memang sudah terkena osteoartritis, penyakit degeneratif karena usia itu. Kedua bisa juga cedera, trauma. Misalnya kecelakaan memang lututnya sudah hancur total atau atlet memang hancur total, tapi kebanyakan kasusnya memang lansia," pungkasnya.
Diketahui, Mayapada Hospital Surabaya memiliki layanan unggulan orthopedic center dan berkolaborasi dengan Apollo Hospitals India dan J&J Med Tech. Kolaborasi tersebut menghadirkan teknologi robotik untuk prosedur TKR yang lebih presisi, akurat, fast recovery, length of stay lebih cepat, dan menurunkan risiko revisi operasi lebih dari 30% (*)
Editor : M Fakhrurrozi