BOJONEGORO - Kejadian nahas menimpa Novan Hafid (25) dan Samian (52), warga Dusun Papringan, Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Keduanya meninggal dunia setelah keracunan usai mengonsumsi belalang jenis setan (Aularches miliaris) yang mereka masak bersama tiga teman lainnya.
Menurut informasi, peristiwa bermula saat kelima warga tersebut mencari belalang setan di hutan sekitar desa setempat pada akhir pekan lalu.
Belalang hasil tangkapan kemudian dimasak dan disantap bersama. Namun, beberapa saat kemudian, Novan Hafid menunjukkan gejala keracunan parah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Ia meninggal dunia pada Minggu (22/12/2024) malam setelah menjalani perawatan intensif.
Nasib serupa dialami Samian, yang juga mengalami gejala keracunan berupa pusing dan mual. Meskipun sempat mendapatkan penanganan medis, Samian meninggal dunia pada Rabu (25/12/2024) malam.
Sementara itu, tiga orang lainnya yang juga mengonsumsi belalang tersebut dilaporkan dalam kondisi sehat namun masih dalam pantauan pihak Puskesmas setempat untuk memastikan keselamatan mereka.
Haryo, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa konsumsi belalang dan jamur liar sering dilakukan masyarakat setempat, terutama saat musim hujan. Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua jenis belalang aman untuk dikonsumsi.
"Untuk belalang jenis-jenis tertentu itu tidak bisa dimakan karena banyak belalang yang memiliki kadar racun yang tinggi. Ada lima orang yang memakannya, dua orang dinyatakan keracunan berat dan meninggal dunia," jelas Haryo.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan pangan dari alam.
"Himbauan kepada masyarakat, khususnya warga lokal Bojonegoro yang biasa mencari belalang dan jamur, harus memahami betul mana yang bisa dikonsumsi dan mana yang tidak bisa dikonsumsi. Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," tambahnya.
Jenazah kedua korban telah dimakamkan di pemakaman desa setempat. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko keracunan dari konsumsi makanan liar yang tidak diketahui tingkat keamanannya. (Edo Jody/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe