MOJOKERTO - Polrestabes Surabaya melakukan ekshumasi (pembongkaran) makam mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel), MRFA (19) di Pemakaman Umum Dusun Pudakpulo, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto dilakukan ekshumasi (pembongkaran). Ekshumasi dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.
"Ekshumasi ini tujuannya adalah agar dari tim Forensik Polda Jatim bisa menentukan apa yang menjadi penyebab kematian sehingga itu penting sekali dalam rangka penyidikan. Kemarin belum dilakukan otopsi karena permintaan keluarga hanya visum luar," ungkap Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Zainul Abidin, Selasa (7/2/23).
Namun karena ada dugaan terjadi penganiayaan terhadap korban sehingga pihaknya melakukan proses ekshumasi. Ekshumasi dilakukan setelah ada kerjasama dan koordinasi dengan pihak keluarga dan pihak Kedokteran Formasi Polda Jatim guna mengetahui penyebab meninggalnya mahasiswa tingkat 1 tersebut.
"Kami masih belum dapat hasil daripada ekshumasi (proses sedang berlangsung). Nantinya hasil ekshumasi tersebut akan menjawab apa yang menjadi penyebab kematian korban. Dengan hasil ekshumasi ini, kita akan tahu kira-kira keterangan dari para saksi yang sudah kita mintai keterangan, kemudian yang terlibat seperti apa? Kita akan serasikan daripada hasil ekshumasi nanti," katanya.
Baca Juga : Diduga Dibebaskan Polisi, Tersangka Penganiayaan di Sampang Dihajar Warga
Sementara itu, ayah korban, Muhammad Yani (47) mengaku banyak kejanggalan atas kematian putranya tersebut. "Diketahui dari adanya luka. Ada sejumlah luka dari wajah sampai leher. Bibir korban pecah dan muka lebam. Diketahui saat saya dan keluarga melihat di Rumah Sakit Sukolilo," urainya.
Pria yang menjabat sebagai Kepala SPKT Polsek Kutorejo Polres Mojokerto ini mengatakan, jika sebelumnya memang dari pihak nenek korban yang menolak dilakukan otopsi. Namun karena ada dugaan penganiayaan sehingga pihaknya melapor dan dilakukan ekshumasi (pembongkaran) makam oleh petugas.
"Rekaman CCTV dan yang saya sesalkan kampus mengabarkan kematian anak saya dua jam setelah dinyatakan meninggal. Melalui otopsi ini harapannya ya segera terungkap kasus ini dan pelakunya segera tertangkap, diproses sesuai hukum yang berlaku. Dimungkinkan penyebab meninggalnya anak saya ada tindakan kekerasan di dalam kampus Poltekpel Surabaya.
Baca Juga : Geng Motor di Banyuwangi Bacok Pengguna Jalan hingga Luka Parah
Reporter : Aminuddin Ilham
Editor: Vita Ningrum