SURABAYA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur bekerja sama dengan PT Jawapos Media Televisi (JTV) dalam menggelar Job Fair pada 24-25 September 2024 di Grand City, Surabaya. Acara ini bertujuan untuk menciptakan pasar kerja yang lebih inklusif, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Sebagai bagian dari acara, JTV berperan penting dalam menyebarluaskan informasi terkait pasar kerja inklusif kepada masyarakat luas, memastikan pesan ini menjangkau pencari kerja dan perusahaan secara efektif. Melalui platform media, JTV mendukung kampanye kesadaran untuk membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas.
Acara pembukaan Job Fair ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dan diwarnai dengan penandatanganan pakta integritas Jatim Bissa, sebuah platform basis data yang bertujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas. Kerja sama ini juga melibatkan pihak-pihak lain seperti Komnas Disabilitas, Telkom University, KADIN Jatim, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur JTV, Rina Prabawati, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan pasar kerja yang inklusif. Menurutnya, media berperan strategis dalam memperkuat kesadaran perusahaan terhadap pentingnya memberi kesempatan yang setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
"Sebagai media, JTV memiliki tanggung jawab untuk membantu mengkomunikasikan upaya inklusi ini, agar lebih banyak perusahaan yang membuka peluang kerja bagi semua," ujar Rina.
Penjabat Sekdaprov Jawa Timur, Bobi Sumiarsono, menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix untuk memperluas akses pasar kerja bagi penyandang disabilitas. "Ini adalah upaya Pemprov Jatim untuk memberikan hak yang sama kepada masyarakat, agar kita bisa makmur bersama," ujarnya.
Dengan 77 perusahaan berpartisipasi, baik secara offline maupun online, Job Fair ini diharapkan menjadi jembatan antara pencari kerja dan perusahaan, dengan fokus pada penyerapan tenaga kerja yang lebih beragam dan inklusif.
Disnakertrans berharap kerja sama dengan JTV akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi kebijakan inklusi dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas. (Ahmad Mashudi/Aris Rahmatullah/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe