MOJOKERTO - Autism Association of Western Australia (AAWA) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bersama Forum Peduli Autisme Jawa Timur (FPAJT) menggelar pertemuan di Mojokerto pada Minggu (3/11/2024) malam. Pertemuan ini bertujuan menyambut Joan McKenna Kerr, CEO AAWA sekaligus ketua tim pelatih, bersama dua trainer lainnya dalam rangka mempersiapkan Masterclass Training dan Workshop Autisme yang akan digelar pada 6-7 November di Pusdiklat Provinsi Jawa Timur, Balongsari, Surabaya.
Sejak 2013, AAWA telah menjalin kerjasama dengan FPAJT dan Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pengembangan SDM, dan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (OTDA). Kerjasama ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas profesional di bidang autisme serta meningkatkan wawasan orang tua, agar anak-anak autistik mendapatkan dukungan dan layanan optimal di waktu yang tepat.
Pada pelatihan kali ini, tiga pelatih dari AAWA akan membimbing 300 peserta yang terdiri dari guru, tim UKS sekolah, tenaga kesehatan di puskesmas, tenaga pendamping Dinas Sosial, orang tua, hingga pemerhati anak disabilitas dari berbagai kota di Jawa Timur. Workshop yang mengusung tema “Mengatasi Hambatan Akses Layanan Kesehatan Medis dan Gigi pada Individu Autis” ini juga dapat diakses secara online melalui kanal YouTube FPAJT.
Workshop ini akan mengajarkan metode pendekatan khusus dalam layanan kesehatan bagi anak autisme, dengan fokus pada tantangan yang sering dialami anak autistik saat berada di fasilitas kesehatan, seperti stimulus sensoris yang berlebihan dan ketidakpahaman akan prosedur medis. Materi pelatihan ini dirancang agar peserta memahami cara menciptakan lingkungan yang ramah autisme, sehingga anak-anak dapat mengakses layanan kesehatan tanpa perasaan cemas atau takut.
Baca Juga : Kolaborasi Jatim dan Australia Barat: Tingkatkan Layanan Autisme Melalui Pelatihan dan Workshop
Ketua FPAJT, Margaretha, berharap agar para peserta bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk membantu penyandang autisme mengakses layanan kesehatan dengan lebih nyaman. Ia mendorong terciptanya lingkungan yang ramah autisme di fasilitas kesehatan, seperti dengan mengatur intensitas cahaya, mengendalikan kebisingan, dan menyediakan alat bantu visual untuk membantu anak-anak memahami prosedur medis.
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto, menyampaikan harapannya agar pelatihan seperti ini dapat terus berlanjut. “Kita harapkan pelatihan ini terus berlanjut demi memberikan pelayanan terbaik bagi para penyandang autisme di Jatim. Saya yakin ini dapat terwujud karena AAWA memiliki kompetensi yang tinggi,” ujarnya.
Baca Juga : Kalaksa BPBD Jatim: Pembangunan Hunian Terdampak Banjir di Banyuwangi Capai 70 Persen
Senada dengan Benny, Joan McKenna Kerr menegaskan komitmen AAWA dalam mendukung peningkatan kapasitas profesional dan pemahaman orang tua di Jawa Timur. “Kami akan terus mendukung peningkatan kapasitas profesional dan wawasan orang tua anak autistik agar mereka mendapatkan dukungan dan layanan optimal. Kami mengapresiasi dampak positif dari kerjasama ini, dan berharap keberhasilan di Jawa Timur dapat menjadi model yang akan kami paparkan pada Asia Pacific Autism Conference di Perth, Australia pada 2025,” ujarnya.
Komitmen Jawa Timur untuk mengembangkan kerjasama internasional yang menguntungkan kedua belah pihak ini tidak hanya mempererat hubungan antara Jawa Timur dan Australia Barat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup penyandang autisme di Jawa Timur serta mendorong kemajuan bersama di kawasan Asia Pasifik. (*)
Editor : Iwan Iwe