TULUNGAGUNG - Tingkat kepesertaan jaminan kesehatan nasional, JKN di Tulungagung dalam mensukseskan capaian Universal Healt Coverage, UHC atau sistem penjaminan kesehatan masyarakat masih sangat rendah. Hingga September 2024 ini, tingkat kepesertaan masyarakat Tulungagung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional, JKN masih di angka 73 persen. Jumlah tersebut menjadikan Tulungagung menempati urutan terakhir capaian UHC, dari 38 Kabupaten Kota Di Jawa Timur.
Kepala BPJS Kesehatan Tulungagung, Fitriyah Kusumawati mengatakan terkait masih rendahnya capaian UHC tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Tulungagung. Sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, RPJMN 2020-2024, pencapaian UHC sedikitnya 98 persen dari total populasi.
“Kalau di Kabupaten Tulungagung itu dari 38 Kabupaten Kota, Kabupaten Tulungagung menjadi peringkat ke 38, untuk cakupan semesta RPJMN Nasional itu targetnya di tahun 2024 ini adalah 98 Persen,” kata Fitriyah Kusumawati Kepala BPJS Kesehatan Tulungagung.
Lebih lanjut, berdasarkan catatan pihak BPJS Kesehatan, tingkat kepatuhan membayar iuran peserta mandiri JKN di Tulungagung, juga cukup rendah. Per September 2024 ini sebanyak 59.897 Jiwa atau 60 Persen peserta mandiri JKN menunggak iuran. Nilai total tunggakan iuran tersebut sebesar Rp. 47,6 Miliar.
Baca Juga : Cantumkan Logo Pemkab Tulungagung Tanpa Izin, Baliho Bacakada Terancam Di Tertibkan
“Untuk kepatuhannya peserta mandiri itu di angka kurang dari 40 persen yang aktif membayar, sedangkan kurang lebih 60 persennya itu menunggak,” imbuhnya.
Fitriyah menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar peserta yang menunggak iuran bisa melunasi tunggakannya. Salah satunya dengan program rencana pembayaran bertahap atau rehab. Melalui program ini peserta yang menunggak iuran diatas 3 bulan hingga 24 bulan, bisa melunasi dengan cara mencicil.
“Kalau di Kabupaten Tulungagung ada 59.897 jiwa yang menunggak dengan total tunggakan 47,6 Milyar Rupiah, kemudian di Kabupaten Trenggalek itu ada 25.550 jiwa yang menunggak dan total tunggakannya adalah 21,2 Milyar Rupiah, untuk Kabupaten Pacitan ada 23.259 jiwa yang menunggak dan total tagihannya 20,7 Milyar Rupiah,” pungkasnya. (Agus Bondan)
Editor : JTV Kediri