Pemandangan kaus kaki beraneka warna yang digantung di sekitar perapian telah menjadi simbol yang tak terpisahkan dari perayaan Natal.
Namun, apa sebenarnya yang membuat tradisi menggantung kaus kaki ini begitu melekat dengan suasana Natal?
Legenda Santo Nikolas
Tradisi menggantung kaus kaki saat Natal memiliki hubungan yang kuat dengan legenda Santo Nikolas, seorang uskup yang terkenal karena kedermawanannya.
Baca Juga : 5 Penyakit yang Sering Dialami Kucing di Musim Hujan
Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang seorang pria miskin dengan tiga putri. Karena tidak mampu memberikan mas kawin untuk ketiga putrinya, ia merasa sangat putus asa.
Mengetahui kesulitan yang dihadapi, Santo Nikolas dengan diam-diam melemparkan sekantong emas melalui cerobong asap rumah pria tersebut.
Diceritakan bahwa kantong emas tersebut jatuh ke dalam kaus kaki yang digantung di dekat perapian.
Baca Juga : Daftar Nomor Siaga untuk Perjalanan Mudik Nataru Aman dan Nyaman
Dari sinilah tradisi menggantung kaus kaki saat Natal bermula, di mana orang-orang percaya bahwa Santo Nikolas atau Santa Claus akan datang dan mengisi kaus kaki tersebut dengan hadiah.
Simbol kedermawanan dan kebaikan
Menurut informasi dari Knee High Socks, tradisi menggantung kaus kaki saat perayaan Natal menjadi simbol dari kedermawanan.
Baca Juga : Sudah Masuk Musim Hujan, Konsumsi Vitamin Ini Agar Tetap Sehat dan Tak Mudah Sakit
Tradisi ini berfungsi sebagai pengingat akan nilai-nilai kebaikan yang harus dijunjung tinggi selama musim Natal.
Keluarga biasanya mengisi kaus kaki yang digantung dengan berbagai hadiah kecil, permen, dan camilan, yang mendorong semangat berbagi tidak hanya di antara anggota keluarga, tetapi juga kepada mereka yang membutuhkan.
Kebiasaan ini mencerminkan inti dari perayaan natal yaitu membawa kebahagiaan kepada orang lain.
Baca Juga : Tak Ada Waktu untuk Olahraga? Luangkan 30 Menit Sehari untuk Jalan Kaki
Tradisi yang berkembang
Tradisi ini semakin dikenal luas, terutama pada masa Victoria. Keluarga-keluarga yang merayakan Natal mulai menambahkan nama dan hiasan pada kaus kaki mereka.
Kaus kaki Natal juga dihiasi dengan warna-warna cerah dan pola-pola khas Natal, seperti salju, rusa, atau pohon Natal. Meskipun kini banyak rumah yang tidak lagi memiliki perapian, tradisi ini tetap relevan.
Baca Juga : Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Tubuh Setiap Hari?
Meskipun terlihat sederhana, menggantung kaus kaki saat Natal mengajarkan kita nilai-nilai kemurahan hati dan berbagi kebahagiaan.
Tradisi ini mengingatkan kita untuk berbagi kepada sesama, bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga kasih sayang.
Editor : Khasan Rochmad