SAMPANG - Jumlah santri asal Madura yang menjadi korban tewas akibat runtuhnya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah. Dua santri asal Kabupaten Sampang, Abdul Fattah (18) dan M. Ali Rahbidi (19), telah teridentifikasi dan akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
Jenazah Abdul Fattah, santri asal Desa Asemnonggal, Kecamatan Jrengik, dimakamkan pada Senin (7/10/2025) dini hari setelah proses identifikasi selesai di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Identifikasi dilakukan melalui pencocokan gigi dan barang milik pribadi, yang mempercepat pemulangan jenazah ke keluarga.
“Tim forensik memastikan identitas korban melalui hasil pencocokan gigi dan properti pribadi. Setelah hasil keluar, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ujar Kepala BPBD Sampang, Fajar Arif.
Jenazah Abdul Fattah dibawa menggunakan ambulans dari Surabaya ke rumah duka di Sampang. Kedatangannya disambut tangis haru keluarga dan warga yang telah menunggu sejak malam. Setelah disholatkan di masjid setempat, jenazah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Pendeh, Desa Asemnonggal.
Baca Juga : Dua Santri Korban Runtuhnya Musala Al Khoziny Dimakamkan di Sampang
Selain Abdul Fattah, satu santri lainnya bernama M. Ali Rahbidi (19) juga meninggal dunia dalam peristiwa yang sama. Jenazahnya akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.
Dengan bertambahnya dua korban asal Sampang ini, jumlah santri asal Madura yang menjadi korban runtuhnya Musholla Al Khoziny terus meningkat. Sementara itu, proses evakuasi dan identifikasi korban lainnya masih dilakukan oleh tim gabungan di lokasi kejadian di Sidoarjo. (Ali Muhdor/Fadillah Putri)
Baca Juga : Ayah Kenali Tanda Lahir, Santri Al Khoziny Cepat Teridentifikasi
Editor : M Fakhrurrozi