TULUNGAGUNG - Kristina, yang merupakan warga Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengajar di SDN 1 Batangsaren sejak tahun 2019. Kepala SDN 1 Batangsaren, Suparman, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima kabar duka tersebut pada Kamis malam, setelah Kristina tidak hadir mengajar pada hari tersebut.
Menurut Suparman, Kristina dikenal sebagai sosok yang baik dan disiplin, meskipun tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Ia selalu datang tepat waktu untuk mengajar, menjadi teladan bagi rekan-rekannya.
"Kristina selalu disiplin dalam pekerjaannya, meski perjalanan jauh dari rumahnya ke sekolah. Kehilangannya sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi kami semua," ujar Suparman, Jumat siang.
Kepergian Kristina meninggalkan duka mendalam bagi rekan guru, murid, dan masyarakat sekitar sekolah. Mereka berharap agar pelaku pembunuhan mendapat hukuman yang setimpal.
Baca Juga : Anggaran Dipangkas, Trayek Rintisan DAMRI Ponorogo-Tulungagung Hanya Dilayani 1 Armada
"Kami sangat kehilangan. Kristina adalah sosok yang baik dan selalu memberikan pengajaran dengan sepenuh hati. Semoga pelaku pembunuhan ini dihukum seberat-beratnya," kata Kasiyah, salah seorang warga sekitar.
Kristina ditemukan tewas pada Kamis sore di dalam rumahnya, dengan sejumlah luka di tubuhnya. Selain Kristina, suami dan anak pertama juga ditemukan tewas di tempat yang sama. Sementara anak keduanya ditemukan dalam kondisi kritis.
Kasus ini menyisakan banyak pertanyaan bagi pihak keluarga dan masyarakat, dan pihak berwajib kini tengah menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan tragis ini. ( Agus Bondan )
Baca Juga : Sambut Imlek, Patung Dewa Di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Berganti Baju Merah
Editor : JTV Kediri