Kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, semakin meluas, dengan 72 desa di 22 kecamatan kini mengalami krisis air bersih.
Dampak musim kemarau yang berkepanjangan ini membuat puluhan ribu keluarga terpaksa bergantung pada bantuan dropping air bersih.
Kekeringan yang melanda Kabupaten Bojonegoro terus meluas seiring belum berakhirnya puncak musim kemarau tahun ini.
Tercatat puluhan ribu keluarga yang tersebar di 72 desa di 22 kecamatan kini mengalami krisis air bersih.
Baca Juga : Dilanda Kekeringan, Warga Pamekasan Serbu Bantuan Air Bersih dari AJP
Salah satu daerah yang terdampak parah adalah Kecamatan Temayang dan Sugihwaras. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga bergantung pada bantuan dropping air bersih yang datang dari pemerintah, TNI-POLRI, serta pihak swasta.
Sumur-sumur yang biasanya menjadi sumber air kini mengering akibat kemarau yang berkepanjangan.
Bantuan air bersih ini, seperti yang dilakukan oleh Polres Bojonegoro, sangat diantisipasi oleh warga.
Baca Juga : Dilanda Kekeringan, Warga Pasuruan Serbu Bantuan Air Bersih dari Kendaraan Water Cannon
Dengan antusias, mereka membawa jerigen maupun bak penampung untuk menampung air bersih yang didistribusikan.
Polres Bojonegoro telah menyiapkan 15 truk tangki air bersih, masing-masing berkapasitas 5 ribu liter, yang disebar ke beberapa kecamatan. “Untuk jumlah air yang didistribusikan sekitar 15 mobil tanki,” jelas Abul Imam.
“Kegiatan bakti sosial ini dengan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di 10 desa yang berada di 5 kecamatan, antara lain Kecamatan Temayam, Purwosari, Bubulan, dan beberapa desa lainnya,” ungkap Abul Imam, Kabag SDM Polres Bojonegoro.
Baca Juga : Kekeringan Meluas di 72 Desa 22 Kecamatan, Anggaran Droping Habis
Sayangnya, jumlah desa yang terdampak kekeringan terus bertambah seiring berlanjutnya puncak musim kemarau.
Abul Imam menyatakan bahwa hingga pertengahan September, terdapat 72 desa yang terdaftar mengalami krisis air bersih.
“Mudah-mudahan bantuan yang diberikan oleh Polres Bojonegoro ini dapat dimanfaatkan dengan baik dalam rangka memberikan bantuan atas kekurangan air bersih di beberapa desa tersebut,” jelas Abul Imam.
Baca Juga : Kekeringan Meluas di 72 Desa, 22 Kecamatan di Bojonegoro, Anggaran Droping Air dari BPBD Sudah Habis
Menyedihkan, anggaran untuk dropping air bersih tahun ini dari BPBD Bojonegoro sebesar 200 juta untuk 591 tangki air bersih telah habis.
Kini, bantuan berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur yang menyediakan 901 tangki untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga.(Samsul Alim/Miftakhu Alfi Sa'idin)
Editor : Iwan Iwe