PACITAN - Selain dikenal sebagai penghasil cincau hitam, Desa Jeruk di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, juga menyimpan potensi besar di sektor peternakan. Terletak di kawasan dataran tinggi dengan iklim yang sejuk, desa ini memiliki ketersediaan rerumputan dan sumber air yang cukup untuk menunjang usaha peternakan, khususnya ternak kambing dan sapi.

Kepala Desa Jeruk, Haris Kuswanto, mengatakan bahwa mayoritas warganya sudah memiliki ternak kambing maupun sapi secara mandiri. “Peternakan sudah menjadi bagian dari mata pencaharian warga kami sejak lama. Kami melihat ini sebagai potensi besar yang bisa dikembangkan lebih serius,” ujarnya.

Melihat potensi tersebut, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Agus Cahyono, menyampaikan gagasan untuk menjadikan Desa Jeruk sebagai kawasan pengembangan peternakan domba. Salah satu komunitas peternak yang kini sedang dikembangkan adalah Gunung Gembes, yang memiliki fokus pada pembibitan domba unggulan.

Inisiatif ini muncul dari aspirasi para peternak lokal yang melihat potensi kawasan ini sebagai pusat pembibitan domba unggulan Jawa Timur. Menurutnya ini menyangkut pemberdayaan masyarakat, ketahanan pangan, dan potensi ekonomi yang besar untuk wilayah selatan Jawa Timur.

Baca Juga :   PLN NP UP dan Kapolres Pacitan Jenguk Korban Kecelakaan Bus Rekanan PLTU Sudimoro

Wacana pengembangan ini juga mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan beberapa kali telah meninjau langsung ke lokasi. Bahkan, ada peternak besar dari Surabaya juga sempat menyatakan ketertarikannya terhadap potensi peternakan di Desa Jeruk.

Camat Bandar, Wuriyanto, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan potensi tersebut. “Kami mendukung penuh jika potensi ini bisa diwujudkan. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, juga bisa menjadikan Bandar sebagai salah satu pusat peternakan di Pacitan,” ungkapnya.

Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan provinsi, serta semangat warga dan komunitas peternak lokal, Desa Jeruk diharapkan mampu tumbuh sebagai kawasan peternakan yang mandiri dan berdaya saing di tingkat provinsi bahkan nasional. (Edwin Adji)