Polisi menemukan fakta baru dalam kasus tewasnya seorang pria ditangan anak tirinya di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru Banyuwangi. AS, 32 tahun, tidak hanya dipukul dengan bambu dan dibenturkan ke batu oleh tersangka DKB, 23 tahun. Ternyata korban juga ditembak dengan senapan angin pada bagian kepalanya. Bahkan proyektil peluru masih bersarang di kepalanya.
Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi, mengatakan, fakta baru ini terungkap setelah Polsek Kalibaru melakukan scientific crime investigation. Polisi melakukan autopsi kepada korban di RSUD Blambangan. Hasil otopsi diketahui ada bekas luka tembakan.
“Proyektil peluru bersarang di otak,” jelasnya, Jumat, 27 Juni 2025.
Dari hasil pengecekan yang dilakukan penyidik Unit Reskrim Polsek Kalibaru, proyektil peluru tersebut merupakan peluru senapan angin dengan caliber 4,5 mm. Luka tembak ditemukan di atas telinga kiri korban.
Polisi segera menindaklanjuti temuan ini. Tersangka DKB langsung diinterogasi terkait fakta baru ini. Hasilnya, tersangka mengakui menembak ayah tirinya tersebut dengan senapan angin. Petugas kemudian melakukan penyisiran untuk mencari senapan angin yang digunakan tersangka menembak korban.
“Senapan disembunyikan dikebun kopi disebelah rumahnya, sudah kami amankan,” tegasnya.
menurut Junaedi, tersangka dijerat dengan pasal berlapis. Dia dijerat dengan pasal penghapusan kekerasan dalam rumah (KDRT) dan pasal penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Sebelumnya, AS, 32 tahun, warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi meregang nyawa akibat dianiaya anak tirinya, DKB, 23 tahun. Pria ini sempat dirawat di Rumah Sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 25 Juni 2025 sekitar pukul 04.30 WIB.
“Peristiwa itu terjadi di belakang rumah terlapor,” jelas Junaedi, Kamis, 16 Juni 2025.
Junaedi menambahkan, Kepada Polisi, Pelaku melakukan perbuatan itu karena emosi. Sebab dari awal pernikahan dengan korban, ibu kandungnya sering kali mengalami kekerasan dari ayah tirinya akibat permasalahan ekonomi.
Masih dari keterangan pelaku, lanjutnya, beberapa hari terakhir Korban sempat mengancam akan membunuh pelaku. Bahkan korban sempat melontarkan kalimat yang tidak pantas terkait ibu pelaku. Sehingga membuat pelaku naik pitam.
“Atas perkataan tersebut pelaku emosi dan memukul korban serta membenturkan kepala korban ke batu besar yang berada di belakang rumah pelaku, kemudian memukulkan sebatang bambu ke kepala Korban,” jelasnya.
Akibatnya, korban tidak sadarkan diri. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan menemui ajalnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi