MADIUN - Diterjang banjir luapan sungai beberapa hari yang lalu, Jembatan Mojopurno yang menghubungkan wilayah Kota dan Kabupaten Madiun mengalami kerusakan. Akibatnya, bagian dari balok konstruksi jembatan mengalami lenturan yang cukup parah hingga menyebabkan sisi utara jembatan ambles. Kerusakan ini membuat arus lalu lintas di jalan raya utama yang melewati jembatan tersebut terganggu.
Dinas Perhubungan dan Kepolisian Sektor Wungu telah memasang rambu-rambu dan garis polisi di sekitar lokasi kerusakan untuk memastikan pengendara lebih berhati-hati saat melintas. Saat ini, hanya kendaraan ringan yang diperbolehkan melintas di jembatan tersebut, sementara kendaraan berat dialihkan ke jalur alternatif.
Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono, pihaknya telah melakukan kajian terhadap kerusakan jembatan dan menyimpulkan bahwa jembatan tersebut berada dalam kondisi kritis. Untuk itu, Dinas PUPR mengajukan usulan dana belanja tidak terduga (BTT) kepada Pj. Bupati Madiun guna penggantian jembatan yang baru.
"Kami telah melihat kondisi Jembatan Mojopurno dan kami nyatakan jembatan ini berada dalam kondisi kritis. Terkait perbaikan, kami akan segera mengajukan usulan dana belanja tidak terduga (BTT) kepada Pj. Bupati Madiun, untuk segera membenahi kerusakan karena selain mengganggu juga membahayakan masyarakat." ungkap Anang, Jumat (22/11/2024).
Baca Juga : Tersumbat, Luapan Sungai Rendam Puluhan Rumah dan Jalan Protokol di Ponorogo
Jembatan Mojopurno telah dibangun sejak puluhan tahun lalu dan selama ini menjadi akses vital bagi kelancaran lalu lintas dan ekonomi warga. Kehilangan jembatan ini tentu berdampak besar bagi mobilitas masyarakat yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun terus bekerja keras untuk mengatasi permasalahan ini dan segera melakukan langkah-langkah perbaikan. Di tengah situasi ini, diharapkan masyarakat dapat tetap waspada dan mematuhi rambu-rambu yang terpasang untuk keselamatan bersama.(Tova Pradana/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe