Imbas penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi - Jember, kendaraan yang melintas di jalur Erek-erek penghubung Banyuwangi - Bondowoso lebih ramai di banding hari-hari biasanya.
Banyak pengendara yang memilih jalur ini karena dirasa lebih dekat untuk ke Banyuwangi ketimbang lewat Pantura Situbondo, meskipun tergolong berbahaya karena medannya banyak tanjakan dan turunan curam.
Selain itu jalan ini pengguna jalan memilih jalur Erek-erek karena untuk menghindari macet yang terjadi di jalur Situbondo - Banyuwangi yang terpantau mengular lebih dari 30 km pada Kamis 24 Juli 2025.
Kapolsek Licin, AKP Taufan Akbar membenarkan bila jalur Erek-erek lebih ramai dibanding hari biasa. Terpantau kendaraan yang melintas meningkat 35 persen, didominasi kendaraan pribadi dan truk-truk kecil.
Baca Juga : Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Pangan Beras Kepada 102.045 KPM
"Meningkat 35 persen di banding hari biasa. Tidak ada kemacetan arus lalu lintasnya lancar," terang Taufan.
Taufan mengimbau kepada pengendara yang melintas di jalur Erek-erek tetap berhati-hati dan memastikan kendaraannya dalam kondisi prima sebelum digunakan.
Untuk pengamanan beberapa personel Polresta Banyuwangi telah mengerahkan sepertiga anggotanya dan polsek jajaran untuk mengamankan jalur menuju Banyuwangi.
Baca Juga : Pelayaran Kapal Cepat Banyuwangi - Bali di Mulai, Kapasitas 400 Penumpang
Pengamanan dititik beratkan di jalur Situbondo - Banyuwangi, karena masih terjadi kemacetan parah. Kepala kemacetan berada di Pelabuhan Ketapang, sementara ekornya tadi pagi terpantau berada di TN Baluran, Situbondo.
"Sepertiga dari kekuatan Polresta Banyuwangi dan Polsek jajaran kami kerahkan untuk mempercepat penguraian kemacetan," kata Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Wasono.
Baca Juga : Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Diikuti 128 Pembalap dari 24 Negara di Lima Benua
Para personel dikerahkan di titik-titik simpul untuk memastikan sopir tidak ngeblong atau menyerobot jalur dari arah berlawanan. "Supaya kemacetan yang terjadi tidak semakin parah. Kami antisipasi sopir-sopir yang ngeblong," ujarnya.
Selain itu rekayasa lalu lintas di jalur lingkar juga diterapkan. Meski skema itu diterapkan, masih terjadi kepadatan karena antrean truk-truk tronton yang akan masuk kapal.
"Karena memang ada keterbatasan jumlah kapal sehingga ada antrean truk-truk sehingga masih padat," terangnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar yang Akan Beroperasi Juni 2025
Pihaknya juga telah berkoordiinasi dengan Polres sekitar terkait antisipasi imbas penutupan Gumitir. Setiap hari dari kegiatan operasional penguraian yang dilakukan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk ASDP dan KSOP.
"Di LCM hari ini ada penambahan armada menjadi 6 kapal penyeberangan khusus untuk Tronton, kemudian di MB IV ada 4 kapal serta di Dermaga Bulusan ada 2 kapal. Harapan kami nanti bisa membantu untuk mengurangi kepadatan," jelasnya.
Dari pantauan terakhir, Teguh mengatakan bahwa kemacetan termonitor di daerah Wongsorejo. Pihaknya mengimbau kepada para sopir untuk bersabar, ditengah kemacetan yang panjang dia meminta sopir untuk tetap nunggu antrean sesuai dengan yang diatur.
Baca Juga : 5 Kuliner Khas Banyuwangi yang Wajib Dicoba, Tak Hanya Sego Tempong!
"Lambat laun akan mengalir, kami juga berupaya agar truk dapat masuk kapal secara tertib dan terarah," jelasnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi