KOTA MADIUN - Tanaman jagung ungu asal Peru, Amerika Selatan, kini mulai dibudidayakan di kawasan Ngrowo Bening Edupark, Kota Madiun. Jagung eksotis ini tidak hanya memiliki warna yang unik, tetapi juga lebih cepat dipanen dan dipercaya menyimpan banyak manfaat kesehatan.

Pemkot Madiun memanfaatkan lahan kosong seluas sekitar 700 meter persegi untuk menanam jagung ungu dan jagung warna-warni. Dari sisi produktivitas, jagung ungu memiliki potensi hasil panen mencapai 12 hingga 13 ton per hektare, hampir setara dengan jagung biasa. Namun, yang menarik, masa panennya lebih singkat. Jika jagung biasa membutuhkan sekitar 120 hari untuk dipetik, jagung ungu sudah bisa direbus pada usia 70 hari dan dipanen penuh pada 90 hari.

Selain keindahan warnanya, jagung ungu mengandung antioksidan tinggi. Kandungan ini dipercaya mampu membantu mencegah diabetes dan hipertensi. Bahkan, air rebusan jagung ungu diyakini bermanfaat sebagai obat tradisional jika diminum secara rutin.

Wali Kota Madiun, Maidi, menyebutkan bahwa dari sisi ekonomi jagung ungu memiliki nilai jual cukup menjanjikan. “Harga jagung ungu bisa mencapai Rp6.000 per biji atau Rp20.000 hingga Rp23.000 per kilogram. Hasil panennya pun bisa diolah menjadi berbagai makanan, mulai jagung rebus, jagung bakar, jasuke, hingga aneka olahan kuliner lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga :   Jagung Ungu: Bernilai Tinggi, Panen Lebih Cepat, dan Kaya Manfaat

Kehadiran jagung ungu di Ngrowo Bening Edupark diharapkan tidak hanya memperkaya keragaman tanaman hortikultura di Kota Madiun, tetapi juga membuka peluang baru di sektor ekonomi dan wisata kuliner.(ikul)