Israel melancarkan serangan ke Iran pada Jumat dini hari, 18 April 2024. Aksi tersebut pertama kali diketahui dari ledakan yang terjadi di Kota Ghahjaworstan, wilayah yang terletak di barat laut Kota Isfahan. Aksi Israel itu merupakan balasan atas serangan Iran pada 13 April 2024 lalu.
BBC melaporkan, ledakan terdengar di dekat bandara Internasional Isfahan dan pangkalan militer Isfahan sehingga mengaktifkan sistem pertahanan Iran. Suara senjata antipesawat Negeri Para Mullah tersebut juga terdengar dalam video yang diunggah BBC Persia.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa Press TV, televisi pemerintah Iran, melansir informasi tentang tiga drone yang terlihat di langit Isfahan dan menyebabkan pertahanan udara menjadi aktif. Iran mengklaim telah menghancurkan semua drone tersebut. Tidak ada ledakan di darat. Militer Israel belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.
Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran. Ketua IAEA Rafael Grossi menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri. Mereka juga menegaskan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh menjadi sasaran konflik militer.
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel sebelum serangan Jumat tersebut. Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Teheran akan memberikan respons keras terhadap setiap serangan di wilayahnya. Kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (18/4/2024), Iran mengatakan bahwa Israel harus dipaksa untuk menghentikan petualangan militer lebih lanjut yang bertentangan dengan kepentingan negerinya.
Sebelumnya, Iran telah melancarkan sebuah serangan yang belum pernah dialami Israel. Iran melontarkan lebih dari 300 rudal dan drone ke wilayah Negeri Zionis tersebut. Iran mengklaim telah berhasil menghalau dan menangkis di udara semua serangan rudal dan drone yang mengancam wilayahnya. Iran menyebut aksi tersebut sah karena sebagai balasan atas serangan Israel yang di Kedutaan Iran di Damaskus, Syiria, yang menewaskan sejumlah pejabat militer Iran, termasuk dua perwira pentingnya. Menurut Iran, Kedutaan merupakan wilayah teritori mereka yang apabila diserang maka mereka berhak membela diri. (sep)
Editor : Sofyan Hendra