MADIUN - Jenazah almarhum Letkol (Anumerta) Penerbang Yuda Anggara Seta yang gugur dalam peristiwa jatuhnya pesawat super tucano milik TNI AU di lereng gunung Bromo Pasuruan, tiba di rumah duka di Kabupaten Magetan.
Dengan diantar rombongan dari Lanud Iswahyudi, jenazah almarhum Letkol (Anumerta) penerbang Yuda Anggara Seta tiba di rumah duka Perumahan Maospati Regency, Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan sekitar pukul 11.00 WIB.
Kedatangan jenazah pilot pesawat super tucano milik TNI AU ini disambut isak tangis orangtua dan istri almarhum. Keluarga dan tetangga mengenal almarhum pribadi yang baik dan pintar.
Almarhum terakhir pulang kampung dua minggu lalu saat orangtuanya pulang dari ibadah umroh. Almarhum berusia 38 tahun ini meninggalkan istri dan dua anak.
Baca Juga : Tim Investigasi TNI AU Belum Temukan Black Box
“Almarhum ini orangnya supel dan baik. Terakhir pulang ya saat orangtuanya pulang dari ibadah umroh,” ujar Hefria, tetangga almarhum.
Usai disemayamkan di rumah duka, jenazah disholatkan di Masjid Al Ukhuwah Lanud Isswahjudi Madiun dan langsung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Madiun secara militer.
Prosesi pemakaman dipimpin oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Firman Dwi Cahyono. Di kalangan prajurit TNI AU, almarhum merupakan prajurit TNI AU yang berdedikasi tinggi.
Baca Juga : Isak Tangis Iringi Pemakaman Letkol Yuda Pilot Pesawat Super Tucano
Marsma TNI Firman Dwi Cahyono mengungkapkan mengenal Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda Anggara Seta. Menurutnya, almarhum merupakan murid yang disiplin dan berdedikasi. Danlanud meminta doa terbaik bagi prajurit TNI AU yang gugur saat menjalankan tugas.
“Beliau ada lulusan akademi TNI Angkatan Udara 2006. Beliau sosok yang berdedikasi tinggi. Sosok yang tegar dan penuh pengabdian pada negara. Almarhum merupakan siswa saya jadi saya tahu betul,” ujar Marsma TNI Frman Dwi Cahyono, Komandan Lanud Iswahjudi. (heru Kuswanto/ Kriiwanto)
Editor : M Fakhrurrozi