JAKARTA - Setelah pengunduran diri cawapres nomor urut 3 Mahfud MD sebagai Menkopolhukam, lingkaran Istana juga ditinggalkan salah satu personelnya. Sosok itu adalah Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kantor Kepala Staf Presiden (KSP). Jaleswari sudah berkantor di Istana sejak Joko Widodo menjadi presiden pada 2014.
Jaleswari sudah mengirimkan surat pengunduran diri yang berlaku efektif Kamis, 1 Februari 2024. “Secara formal, proses permohonan pengunduran diri tersebut telah saya ajukan kepada Bapak Presiden melalui Bapak Kepala Staf Kepresidenan,” kata Jaleswari.
Jaleswari yang merupakan salah satu deputi di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud tersebut menyatakan tidak ingin menjadi beban politik presiden. “Saya menyadari penuh bahwa perlu menghindari situasi di mana saya dapat dipersepsikan sebagai beban politik bagi Bapak Presiden maupun lembaga Kepresidenan secara umum dikarenakan pilihan politik pribadi saya,” ujar perempuan kelahiran Surabaya 11 Agustus 1964 tersebut.
Meskipun tidak pernah menyatakan dukungan secara langsung, Presiden Joko Widodo memang telah menunjukkan sinyal keberpihakan kepada paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Jaleswari juga menggunakan alasan profesionalitas dan netralitas dalam pengunduran dirinya. Dia pun meminta maaf jika selama menjabat deputi politik, hukum, keamanan, dan HAM terdapat ketidaksempurnaan.
Jaleswari merintis karir sebagai peneliti di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 1998. Dia kemudian dikenal publik sebagai aktivis HAM. Dia masuk dalam birokrasi pemerintahan saat menjadi staf khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (sof)
Editor : Sofyan Hendra