MADIUN - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Madiun selama lebih dari empat jam pada Minggu (17/11/2024) petang, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Luapan air sungai tidak hanya menggenangi rumah-rumah warga, tetapi juga memutus akses jalan raya Manisrejo–Dungus, tepatnya di Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu.

Situasi ini menyebabkan kemacetan panjang dan memaksa kendaraan berhenti total karena luapan air sungai yang membanjiri jalan raya dan permukiman warga. Luapan air setinggi 50 cm memasuki rumah-rumah di kawasan Kelurahan Munggut, memaksa sebagian warga, termasuk lansia, mengungsi sementara ke rumah tetangga yang tidak terdampak.

"Ini baru pertama kali terjadi banjir sampai separah ini, tingginya sampai 50 sentimeter. Para warga sampai mengungsi, tapi ada juga yang tidak", jelas Fahru, warga terdampak banjir.

Banjir ini berdampak di empat desa dan satu kelurahan, akibat tingginya curah hujan serta debit air sungai yang meningkat karena kiriman dari lereng Wilis.

Baca Juga :   Diguyur Hujan Deras, Jalan dan Rumah Warga di Kota Madiun Terendam Banjir

"Jam 12 malam itu, tinggi air sudah sampai sepinggang, dan masuk ke rumah-rumah. Akhirnya kita mengungsi ke tempat yang lebih tinggi." ujar Deni Irawan, warga terdampak banjir.

Hingga Senin (18/11/2024) dini hari, luapan air masih menggenangi jalan raya dan permukiman warga. Proses pendataan terhadap jumlah rumah terdampak terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Madiun.

"Hujan deras di wilayah lereng Wilis menyebabkan air sungai meluap hingga menggenangi permukiman warga. Saat ini, tim masih mendata jumlah rumah terdampak dan memastikan langkah penanganan." jelas Boby Saktia Putra Lubis, Kalaksa BPBD Kabupaten Madiun

Baca Juga :   Sungai Jerohan Meluap, Puluhan Rumah Warga di Madiun Terendam Banjir

Banjir yang melanda Kabupaten Madiun menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan menghadapi musim hujan. Sementara itu, BPBD terus berupaya menyalurkan bantuan dan mengevakuasi warga yang membutuhkan. Laporan dari lokasi banjir, (Tova Pradana/Selvina Apriyanti)