JEMBER - Memasuki hari pertama kampanye Pilpres 2024, relawan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran mulai bergerilya di kawasan tapal kuda, Jawa Timur. Salah satunya relawan Komite Independen Pemenangan (KIP) Prabowo yang bergerilya di Kabupaten Jember.
Kabupaten Jember menjadi prioritas karena salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak perkebunan peninggalan Belanda di Jember. Selain itu, Tembakau Jember adalah tembakau yang digunakan sebagai lapisan luar/kulit cerutu.
"Di pasaran dunia tembakau Jember sangat dikenal di Jerman dan Belanda,” ujar Fandi Utomo, penasehat Komite Independen Pemenangan (KIP-Prabowo).
Selain itu, kata Fandi, wilayah Jember juga menghasilkan komoditi pangan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, umbu-umbian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Pada sektor perkebunan mencakup perkebunana kopi, kakao, tebu dan tembakau.
“Dengan kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Jember menjadikan daerah ini berpeluang menjadi kota industri berbasis agraris. Kondisi geografis Jember sangat subur yang menyebabkan komoditi perkebunan dan pertanian dapat tumbuh dengan baik,” papar Fandi.
Fandi menambahkan, Kota Industri berbasis agraris dalam program kerja capres-cawapres nomer urut 2 adalah hal utama dalam pembangunan dan peningkatan ekonomi negara, kepastian keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas utama untuk menjamin generasi mendatang dapat hidup sehat dan nyaman.
Fandi Utomo menegaskan dalam program kerja paslon Prabowo-Gibran, percepatan pencapaian komitmen terhadap target pembangunan berkelanjutan termasuk target Net Zero emisi dari Gas Rumah Kaca (GRK) dan mengupayakan penurunan jejak karbon (carbon footprint) serta jejak air (water footprint) untuk berbagai produk.
Sementara itu Ketua KIP Kabupaten Jember, Wigit Prayitno menyatakan dukungan dan pilihan kepada Prabowo-Gibran untuk Indonesia Maju. Karenanya, dia mengajak membulatkan tekad untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran.(Dewi Imroatin)
Editor : M Fakhrurrozi