Menu
Pencarian

Hari Kedua, Universitas Ciputra Undang Speaker Film pada Press Conference 4th Ciputra Film Festival

Vina Ayu Miranda - Kamis, 29 Mei 2025 18:30
Hari Kedua, Universitas Ciputra Undang Speaker Film pada Press Conference 4th Ciputra Film Festival
Kegiatan Press Conference 4th Ciputra Film Festival. (Foto: Billy Reksodikromo)

SURABAYA - Memasuki hari kedua 4th Ciputra Film Festival (CFF), Universitas Ciputra menggelar Press Conference yang mengundang empat speaker. Acara ini dihelat di V-Atrium lantai 3, Ciputra World Mall Surabaya.

Pertama, ada Emma Regina Chandra selaku Director Festival CFF ke-4. Kemudian ada Yoga Mahendra Pratama selaku pemenang Documentary Competition CFF ke-3.

Selain itu, sesi ini juga menghadirkan Wimar Herdanto sebagai Kurator CFF ke-4 dan Cosmas Gatot Haryono yang merupakan Dekan Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra.

Emma Regina Chandra sebagai Director Festival menjelaskan tentang visi dan misi dari CFF ke-4 ini yang memiliki arti dari tema “Boundless” tersebut.

Baca Juga :   Film Final Destination: Bloodlines Akan Tayang 16 Mei 2025, Sekuel setelah 14 Tahun

“Visi kami sendiri menciptakan festival bagi insan film di Indonesia, terutama pada kalangan pelajar dan mahasiswa yang berfokus pada nilai-nilai integritas, professional, dan entrepreneurship," ujar Emma.

"Misi kami menyelenggarakan festival film untuk pelajar dan mahasiswa yang dikelola professional oleh civitas akademika Universitas Ciputra Surabaya,” imbuhnya.

Cosmas Gatot Haryono berpendapat bahwa melalui CFF ini diharapkan mahasiswa tak hanya mempelajari konsep, melainkan juga mengikuti praktik yang ada.

Baca Juga :   4 Alasan Kamu Wajib Nonton Ne Zha 2 di Bioskop Indonesia, Film Animasi Menarik!

"Mahasiswa tidak hanya belajar konsep-konsep saja tapi berupa praktik film pada mata kuliah Event Management untuk mempraktikkan apa yang ada di kelas,” kata Cosmas.

Sementara, Yoga Mahendra Pratama yang terpilih sebagai pemenang film Documentary Competition CFF tidak menyangka karyanya bisa meraih kemenangan.

Baca Juga :   Film Rumah untuk Alie, Kisahkan Perjuangan Anak Lawan Perundungan dalam Keluarga Sendiri

Film Rupiah dari Besi Tua ini merupakan film dokumenter dari bentuk keresahan masyarakat kota Surabaya mengenai ekonomi, makanan, dan sebagainya.

Idenya adalah berawal dari keresahan di Kota Surabaya dengan mengangkat film berdasarkan peristiwa. Yoga tidak berekpekstasi bahwa film garapannya bisa memenangkan kategori ini.

"Orang-orang di besi tua omzetnya lumayan bisa ratusan juta dari besi tua itu tadi. Bisa identik orang madura dengan besi tua itu tadi," ujar Yoga saat ditemui pada Kamis (28/5/2025).

Baca Juga :   Sinopsis Film Mendadak Dangdut, Perjalanan Anya Geraldine Menjadi Biduan Dangdut

Sebagai penutup, acara ini disemarakkan dengan penayangan film-film pilihan dari kategori romansa dan horor di XXI Ciputra World Surabaya.

Untuk kategori romansa, yang diberi tajuk "Devotion in Motion", menampilkan lima film dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Argentina, Australia, dan Polandia. 

Editor : Khasan Rochmad






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.