TUBAN - Musim panen raya tembakau mestinya disambut dengan rasa gembira oleh para petani. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi petani tembakau di Kabupaten Tuban.
Pasalnya, masa panen kali ini, harga daun tembakau basah justru turun menjadi Rp4.000 per kilogramnya. Padahal tahun sebelumnya harga daun tembakau basah mencapai Rp5.000 per kilogramnya.
Untuk menyiasati turunnya harga jual tembakau, para petani tembakau di Kabupaten Tuban harus memutar otak untuk meraup keuntungan dan mengembalikan modal tanam. Salah satunya seperti yang dilakukan Tawiaji, petani tembakau di desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, Rabu (25/09/2024) Pagi.
Sejak panen, tawiaji merajang secara mandiri daun tembakau yang dipanennya. Daun tembakau ini diolah secara tradisional, dengan cara dipotong-potong kecil kemudian dijemur dibawah terik matahari.
Baca Juga : Tanggul Kali Ingas Jebol, Ratusan Hektar Sawah Terdampak Banjir
Menurut Tawiaji, hasil penjualan tembakau kering terbilang lebih menguntungkan dibandingkan tembakau basah. Bahkan harga tembakau kering kini mencapai Rp 45.000 per kilogramnya. Tembakau kering ini biasanya dijual ke pengepul kemudian nantinya akan disetor ke sejumlah pabrik rokok.
“Sejak awal panen itu harga jual tembakau basah turun. Makanya ini saya rajang sendiri kemudian saya keringkan, karena harga jualnya lebih mahal,” ungkapnya.
Sementara itu, hasil panen tembakau tahun ini terbilang cukup bagus, lahan tembakau seluas satu hektar ini mampu menghasilkan hingga 9 ton daun tembakau basah. (dzi/rok)
Editor : JTV Bojonegoro