Menu
Pencarian

Harga Tembakau Bisa Anjlok Pasca September, Ini Prediksi H. Her untuk Tahun 2025

JTV Madura - Minggu, 3 Agustus 2025 07:35
Harga Tembakau Bisa Anjlok Pasca September, Ini Prediksi H. Her untuk Tahun 2025
Pengusaha Tembakau Madura, Khairul Umam atau H. Her berkaos putih sedang memantau tembakau milik petani di Kabupaten Pamekasan.

PAMEKASAN - Menjelang musim panen tembakau tahun 2025, para pelaku usaha mulai memproyeksikan pergerakan harga komoditas ini. Salah satunya datang dari Khairul Umam atau akrab disapa H. Her, seorang pengusaha tembakau asal Madura yang telah puluhan tahun berkecimpung dalam industri tembakau.

H. Her mengungkapkan bahwa harga tembakau tahun ini sangat bergantung pada kondisi cuaca, terutama curah hujan. Ia memprediksi harga tertinggi di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Agustus hingga pertengahan September, dengan catatan cuaca tetap cerah tanpa gangguan hujan.

"Kalau tidak hujan, Puncaknya harga tembakau kemungkinan besar pertengahan bulan Agustus sampai pertengahan September 2025. Tapi kalau sudah masuk hujan, di atas bulan sembilan, harga bisa langsung anjlok," ujar H. Her, Minggu (3/8/2025). 

Ia merinci, untuk jenis tembakau tegal khas Madura, harga diperkirakan berada di kisaran Rp 50.000 hingga Rp 65.000 per kilogram. Sementara tembakau gunung bisa mencapai Rp 75.000/kg, dan untuk kualitas terbaik (top grade), harga bisa menyentuh angka Rp 80.000/kg jika kondisi panen ideal dan tidak terganggu cuaca buruk.

"Tembakau gunung dengan kualitas top bisa sampai Rp80 ribu per kilo, tapi sekali lagi, itu sangat bergantung pada cuaca. Kalau hujan datang lebih awal, harga bisa langsung turun drastis," tegasnya.

Sedangkan di daerah lain seperti Bojonegoro dan Sekitarnya di kisaran Rp 30.000 – Rp 50.000/kg, Jombang dan Sekitarnya di kisaran sama dengan Bojonegoro, Tapal Kuda di kisaran Rp 40.000 – Rp 70.000/kg, Nusa Tenggara Barat atau Lombok dan Sekitarnya di kisaran Rp 30.000 – Rp 60.000/kg, 

Rembang di kisaran Rp 30.000 – Rp 50.000/kg, Purwodadi dan Sekitarnya di kisaran Rp 30.000 – Rp 60.000/kg, dan di Temanggung, Jawa Tengah di kisaran Rp 40.000 – Rp 80.000/kg.

Ia menghimbau  kepada petani agar fokus menanam tembakau non-gulan, karena tembakau gulan kurang diminati pasar. 

“Tembakau Temanggung itu sebenarnya laku semua. Yang tidak laku itu cuma yang gulan. Kalau ada non-gulan yang tidak laku tahun lalu, coba tunjukkan, saya siap beli sekarang juga,” tegas H. Her

H. Her juga menyampaikan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang cukup menentukan bagi para petani. Ia berharap petani bisa lebih cermat memilih waktu tanam dan jenis tembakau yang ditanam agar tidak merugi. (*/MH) 

Editor : JTV Madura






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.