TRENGGALEK - Hingga menjelang akhir tahun 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pasar di Kabupaten Trenggalek masih berada di angka 50 persen dari total target sebesar Rp. 3,9 Miliar. Target tersebut menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomindag) Trenggalek.
Kepala Diskomindag Trenggalek, Saniran menjelaskan rendahnya realisasi PAD disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang masih lesu. Hal ini berdampak pada kemampuan pedagang dalam membayar retribusi pasar secara rutin.
“Sebagian pedagang memang masih menunda pembayaran retribusi karena daya beli masyarakat menurun. Padahal, hasil retribusi digunakan kembali untuk perawatan dan perbaikan fasilitas pasar,” ujar Saniran.
Pihak Diskomindag kini berupaya mengoptimalkan penarikan retribusi pasar dengan menurunkan tim tambahan yang akan berkeliling ke sejumlah pasar daerah secara berkala. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan capaian PAD agar mendekati target hingga akhir tahun.
Baca Juga : Terancam 2 Tahun Penjara, Pelaku Aniaya Guru di Trenggalek Minta Maaf
Meski realisasi tahun ini belum optimal, Diskomindag Trenggalek tetap optimistis dan bahkan menaikkan target PAD sektor pasar untuk tahun 2026 mendatang menjadi Rp 4,1 Miliar.
Saniran menegaskan bahwa peningkatan target tersebut menjadi motivasi bagi jajarannya untuk lebih aktif menggali potensi pendapatan daerah sekaligus memastikan pengelolaan pasar di Trenggalek berjalan lebih efisien dan transparan. (Hamam Defa)
Editor : JTV Kediri



















