SURABAYA - Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 November mendatang, para calon kepala daerah perlu meniru gaya komunikasi Prabowo Subianto saat kampanye.
Menurut Pakar Ilmu Komunikasi dan Penggiat Budaya, Andi Budi Sulistyonagoro berdasarkan hasil penelitian, komunikasi strategis pada Ketua Umum Gerindra sangat efektif hingga berhasil memenangkan Pemilihan Presiden tahun 2024.
Salah satunya, penggunaan multimedia secara strategis oleh Prabowo Subianto dalam kampanye politiknya.
"Sebagai tokoh politik terkemuka, pendekatan Prabowo dalam pemanfaatan multimedia mencerminkan tren yang lebih luas dalam kampanye digital, tetapi juga menyoroti strategi unik yang disesuaikan dengan pemilih Indonesia,” katanya.
Baca Juga : Gus Andi: Komunikasi Politik Prabowo Strategis dan Berbudaya
Dijelaskan mantan Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) bahwa penelitiannya menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan analisis konten materi multimedia yang digunakan dalam kampanye Prabowo dengan data survei yang dikumpulkan dari para pemilih untuk menilai efektivitas dan penerimaan strategi multimedia ini.
“Temuan penelitian menunjukkan bahwa kampanye Prabowo secara strategis mengintegrasikan video, media sosial, dan platform interaktif untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang dinamis yang meningkatkan interaksi dan partisipasi pemilih,” jelasnya.
Dewan Penasehat DPP Masyarakat Adat Nusantara (MATRA), mengungkapkan, penggunaan simbol dan narasi yang beresonansi dengan budaya, terutama yang membangkitkan kebanggaan nasional dan kesinambungan sejarah, memainkan peran penting dalam konten multimedia, yang bertujuan untuk memperkuat identifikasi pemilih dengan pesan-pesan politik Prabowo.
Baca Juga : Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur di Dunia Digital
“Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana strategi multimedia berbeda di seluruh kelompok demografis, mencatat bahwa pemilih yang lebih muda sangat responsif terhadap elemen media digital dan media sosial, sedangkan demografi yang lebih tua menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dengan bentuk-bentuk media tradisional yang diintegrasikan ke dalam kampanye,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ketua Forum Doktor Komunikasi Indonesia, menambahkan, bahwa analisis yang ia buat dengan mempertimbangkan implikasi dari strategi-strategi, terhadap keterlibatan demokratis dan komunikasi politik di Indonesia.
“Secara keseluruhan, penelitian yang saya lakukan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman komunikasi politik di Asia Tenggara dan menawarkan wawasan tentang penggunaan multimedia yang efektif dalam strategi pemilu. Dan penelitian ini menyoroti perlunya kampanye politik beradaptasi dengan kemajuan teknologi sambil mempertimbangkan budaya dan demografi pemilih mereka,” terang Ketua Forum Doktor Komunikasi Indonesia ini.
Baca Juga : Pengamat Prediksi Hasil Pilgub Jatim akan Linier dengan Pilpres: Khofifah Unggul
Diungkapkan Sentono dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini bahwa untuk mengatasi kesenjangan, penelitian ini mengusulkan untuk mengevaluasi peran dan kontribusi spesifik dari berbagai elemen multimedia dalam kampanye politik Prabowo Subianto.
“Dalam konteks ini, kampanye politik Prabowo Subianto menawarkan studi kasus yang menarik tentang bagaimana multimedia dapat digunakan secara strategis untuk mempengaruhi persepsi dan perilaku pemilih,” ungkapnya.
Sekjend Asosiasi Dosen Metodologi Penelitian Indonesia menerangkan, bahwa Prabowo Subianto, merupakan seorang tokoh penting dalam politik Indonesia, telah menggunakan multimedia secara luas dalam kampanyenya.
Baca Juga : Menghindari Spiral of Silence: Membangun Kampanye yang Positif dan Mendidik
“Dari awal keterlibatannya dalam dunia politik hingga kampanye terbarunya, Prabowo secara konsisten menggunakan berbagai elemen multimedia untuk meningkatkan daya tarik elektoralnya. Penggunaannya atas platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, dikombinasikan dengan media tradisional seperti iklan televisi, menyoroti pendekatan multifaset dalam komunikasi politik,” terangnya.
Ditegaskan Ketua Yayasan Forum Indonesia Maju dan Berbudaya yang turut andil mengembangkan Padepokan Sethonegoro, bahwa tujuan utama penelitiannya adalah untuk menganalisis penggunaan strategis multimedia dalam kampanye politik Prabowo Subianto dan mengevaluasi efektivitas berbagai elemen multimedia dalam mempengaruhi persepsi dan perilaku pemilih.
“Studi ini juga bertujuan memberikan pemeriksaan mendetail tentang bagaimana berbagai jenis multimedia, termasuk platform media sosial, iklan televisi, video daring, dan grafik digital, diintegrasikan ke dalam strategi kampanye Prabowo dan bagaimana mereka berkontribusi pada kesuksesan elektoral. Dengan meneliti integrasi berbagai komponen multimedia ke dalam upaya kampanyenya, penelitian ini berusaha untuk berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang komunikasi politik di era digital,” pungkasnya.(*)
Editor : M Fakhrurrozi