SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperkenalkan potensi strategis Jawa Timur kepada para atase pertahanan dari 17 negara sahabat, saat menerima mereka di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (26/5). Dalam pertemuan itu, Khofifah memaparkan kekuatan Jatim di bidang ekonomi, logistik, pertanian, budaya, dan pariwisata.
"Jawa Timur memiliki peran strategis terutama bagi kawasan Indonesia Timur, sehingga disebut sebagai center of gravity, mengingat potensi dan peran vitalnya dalam penyaluran logistik," ujar Khofifah.
Ia menyampaikan bahwa sekitar 80 persen logistik untuk 20 provinsi di Kawasan Indonesia Timur dipasok dari Jatim melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang melayani 19 dari 39 Alur Laut Nusantara.
Khofifah juga menjelaskan bahwa Jatim merupakan provinsi terpadat kedua di Indonesia dengan 41,31 juta penduduk dan wilayah yang mencakup 38 kabupaten/kota, 666 kecamatan, dan 8.494 desa. Pertumbuhan penduduk Jatim saat ini mencapai 0,79 persen.
Gubernur menegaskan bahwa di sektor pertanian, Jatim menjadi lumbung pangan nasional. Jawa Timur merupakan provinsi nomor satu dalam produksi Padi, Jagung, Susu, Bawang, Daging Sapi, dan Telur.
“Kontribusi kami terhadap sektor pertanian nasional sekitar 12,10 persen," katanya.
Dari sisi ekonomi, Jatim menunjukkan pertumbuhan positif di triwulan I 2025 sekitar 5 persen, lebih tinggi dari nasional. Jatim juga tercatat sebagai penyumbang ekonomi terbesar kedua di Jawa (25,11%) dan nasional (14,42%). Tiga sektor utama yang menopang ekonomi Jawa Timur adalah industri, perdagangan, dan pertanian.
Khofifah juga mengungkapkan pengembangan kawasan industri dan ekonomi. “Kami memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu Gresik dan Singhasari, serta 13 kawasan industri dan satu kawasan industri halal,” jelasnya.
Selain potensi ekonomi, Khofifah memperkenalkan kekayaan budaya Jatim yang terdiri dari kelompok Arek, Osing, Tengger, Madura, Pantura, dan Mataraman. Ia juga menampilkan destinasi wisata unggulan seperti Air Terjun Madakaripura, Geopark Ijen, Tumpak Sewu, dan kawasan Bromo Tengger Semeru.
“Jawa Timur juga menjadi salah satu tujuan wisata mancanegara dari Singapura, China, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, dan negara-negara lainnya,” ucapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu turut mengapresiasi Colonel Miloje Zdarvkovic, atase pertahanan Serbia, yang berupaya menghafal dan melafalkan motto Jawa Timur, Jer Basuki Mawa Beya.
“Menurut saya luar biasa beliau menghafal Jer Basuki Mawa Beya, itu luar biasa, tentu tidak mudah melafalkan ini tapi beliau memaknai betul bahwa tidak ada sesuatu yang bisa kita capai tanpa kerja keras kita semua,” ujarnya.
Khofifah berharap kunjungan ini membawa dampak positif bagi Jawa Timur dan membuka peluang kerja sama pertahanan dan ekonomi.
"Mudah-mudahan nanti ada cerita baik yang akan dibawa pulang dan terus akan membangun hubungan yang baik dan menjadi mitra kerja sama dengan Pemprov Jawa Timur," tuturnya.
Perwakilan Kementerian Pertahanan RI, Kolonel Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Gubernur Khofifah. Ia menyebut kunjungan ini sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dengan industri pertahanan dan negara-negara sahabat.
"Adanya kunjungan ini menjadi semacam kolaborasi antara pemerintah daerah termasuk industri pertahanan dengan beberapa negara atau perwakilan dari atase pertahanan," ujarnya.
Sementara itu, Colonel Miloje Zdarvkovic mengatakan bahwa salah satu hal penting yang ia pelajari dari kunjungan ini adalah filosofi kerja keras dari Jawa Timur.
"Kami menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan tentang motto Jer Basuki Mawa Beya, bahwa untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan banyak kerja keras dan pengorbanan, dan hasil akan datang," katanya.
Hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Australia, Brazil, Kamboja, Kanada, Jerman, Kenya, Laos, Myanmar, Belanda, Selandia Baru, Qatar, Rusia, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Gubernur Khofifah turut didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala. Bakesbangpol Provinsi Jatim, Plt. Kepala DLH Provinsi Jatim, Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Kepala BPSDM Provinsi Jatim, dan Kepala Biro POD Provinsi Jatim. (*)
Editor : A. Ramadhan