KEDIRI - Masyarakat Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, kembali melestarikan tradisi Grebeg Suro dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Suro 1447 Hijriah. Pagi tadi (27/6/2025), warga berkumpul untuk menggelar kirab gunungan hasil bumi sebagai wujud syukur dan kebersamaan.
Grebeg Suro merupakan tradisi turun-temurun yang menggambarkan nilai kebersamaan, toleransi, dan penghormatan terhadap budaya. Kepala Desa Brenggolo Gianto mengatakan sengaja melibatkan seluruh generasi, mulai dari anak-anak hingga orang tua, agar tradisi ini tetap lestari.
"Ini adalah bukti nyata bagaimana kita menjaga akar budaya sambil tetap harmonis dengan modernitas," ujar Gianto, Kepala Desa Brenggolo.
Perayaan dimulai dengan kirab 11 gunungan hasil bumi dan sesajen dari Balai Desa menuju Lapangan Desa Brenggolo. Gunungan tersebut merupakan hasil gotong royong warga dari 11 RW dan 45 RT, melambangkan semangat kebersamaan.
Baca Juga : Ratusan Nenek di Kediri Ikuti Fashion Show, Termasuk Peserta Berusia 110 Tahun
Barisan kirab dipimpin oleh Kepala Desa Brenggolo beserta istri, perangkat desa, dan perwakilan warga. Rombongan sempat berhenti di makam leluhur (dayang desa) untuk berdoa bersama sebelum melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di lapangan, digelar doa bersama sebagai ungkapan syukur. Puncak acara adalah rebutan gunungan hasil bumi dan pembagian 2.000 lengkong (makanan tradisional) kepada warga yang hadir.
Baca Juga : Rasakan Kenaikan Harga Gabah Berkat Terobosan Mas Dhito, Petani Kediri Kembali Bersemangat Tanam Padi
Ketua Panitia Grebeg Suro menuturkan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mempererat solidaritas warga. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, Desa Brenggolo membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan di era modern.
"Ini momentum untuk mengajarkan anak-anak kami mencintai budaya sendiri," Ketua panitia Irfan Wahyudi.
Acara berlangsung meriah dan tertib, menunjukkan antusiasme warga dalam menjaga warisan leluhur. Grebeg Suro tahun ini kembali menegaskan bahwa budaya adalah jiwa bangsa yang harus terus dihidupkan. (Devi Ade)
Editor : JTV Kediri