PROBOLINGGO - Banyak tradisi selama Bulan Ramadan masih dilakukan warga hingga sampai saat ini. Salah satunya musik patrol pengantar sahur, tradisi ini sudah ada sejak jaman Wali Songo khususnya dari Sunan Kali Jogo.
Guna melastarikan warisan leluhur ini, Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kota Probolinggo, pada Rabu malam (30/3/23), kembali menggelar Festival Musik Patrol Pengantar Sahur, dengan rute sepanjang 5 km.
Menurut Reno Handoyo, Ketua Panitia Festival Musik Patrol, terakhir kegiatan rutin ini digelar tahun 2011 silam.
"Sudah 13 tahun lalu, festival ini digelar. Agar sejarah Islam di tanah Jawa masih terjaga, Festival ini (musik patrol) kembali digelar,"katanya pada portaljtv.com.
Dengan persiapan yang singkat, 60 peserta mengikuti festival ini, peserta tingkat pelajar dan umum.
"Pendaftaran dibuka dua hari, sudah ada 60 pendaftar, mengingat acara malam hari, panitia sepakat hanya 60 peserta yang tampil,"tambahnya.
Sementara, menurut Gus Haris Damanhuri Romli, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, kegiatan ini rutin dilakukan pada jaman Wali Songo. Di era sekarang, tradisi tersebut diteruskan santri dan warga.
"Musik patrol ini merupakan warisan leluhur, sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bisa melestarikannya," tuturnya pada portaljtv.com.
Gus Haris menambahkan, tradisi Ponpes Genggong, santri yang tidak pulang selama ramadhan, rutin keliling patrol membangunkan warga untuk santap sahur.
"Dengan membawa alat musik sederhana, Santri Genggong biasanya keliling dari jalan kampung satu ke jalan kampung yang lain, dengan harapan warga segera bangun mempersiapkan sahur,"tambahnya.
Meski sempat terhenti hingga belasan tahun, ditambah terjadinya pandemi covid 19, membuat tradisi ini hilang.
"Musik patrol mengajarkan, sebagai manusia saling mengingatkan, khususnya mengingatkan untuk sahur. "Pungkasnya.
Reporter: Farid Fahlevi
Editor:Vita Ningrum