SITUBONDO - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 61.954 hektare pada musim tanam tahun 2025. Target ini menjadi bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kepala Dispertangan Situbondo, Dadang Aries Bintoro, menyampaikan bahwa luasan lahan tersebut tersebar di 17 kecamatan. Saat ini, ribuan hektare di antaranya telah ditanami jagung, dengan musim tanam dimulai sejak Januari hingga April 2025.
Dadang Aries Bintoro juga mengungkpakan upaya mereka untuk bisa merealisasikan target tersbut nantinya akan menggunakan upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi dalam
"Ini merupakan tantangan bagi kita, tapi kita optimis dengan hubungan semua pihak dari Polres kemudian dukungan dari Perhutani karena secara penanaman nanti kita intensifikasi maupun ekstensifikasi untuk mencapai target kita,” tutur Dadang.
Baca Juga : Wamen Pertanian Apresiasi Akselerasi Program Pertanian Banyuwangi
Nantinya Dispertangan akan berkolaborasi dengan Dinas Perhutani untuk bisa memperluas peluang penanaman jagung dan agar petani hutan dapat terlibat dalam program tersebut.
“Intensifikasi kita cari inovasi, bagaiamana kualitas jagung ini bisa meningkat, Kemudian ekstensifikasi dukungan dari misalnya Perhutani, petani hutan bisa tanam jagung, sehingga realisasi tahun ini bisa tercapai,”
Optimisme Dispertangan dalam mencapai target diperkuat dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk jajaran Polres Situbondo. Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, menyatakan kesiapannya dalam membantu mendistribusikan bibit jagung kepada para petani.
Baca Juga : Harga Ubi Jalar Anjlok Drastis, Petani Merugi
"Bibit Bahayangkara sendiri kan dikembangkan kawan-kawan di Blitar kerjasama dengan dinas disana menciptakan bibit. Ini kita akan uji coba juga terkait hasil panennya,” yutur Rezi.
Sebagai informasi, bibit jagung Bhayangkara merupakan hasil kolaborasi antara Polres Blitar, Dinas terkait, dan masyarakat Blitar.
Terkait distribusi bibit jagung Bhayangkara apakah gratis atau berbayarar, AKBP Rezi masih belum bisa memastikan karena perlu ada pembahasan bersama terlebih dahulu.
Baca Juga : Produktivitas Jagung Ngawi Mencapai 229 Ribu Ton, Bukti Keunggulan Pertanian Lokal
“Nanti kedepan kita liat dengan kepala dinas, apakah nanti istilahnya kita berikan atau seperti apa teknis di dinas pertanian,” jelasnya.
Dispertangan Situbondo juga terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas hasil panen jagung, baik dari sisi budidaya maupun pendampingan petani. Dukungan lintas sektor ini diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung secara signifikan demi ketahanan pangan daerah. (Alfi Damayanti)
Editor : M Fakhrurrozi