PACITAN - Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa memaksa dua kapal tongkang dari Kalimantan Selatan (Kalsel) menepi. Dua kapal TB MDM Batulicin dan Trans Power Marine (TPMA) itu bersandar di Teluk Pacitan bersama dengan 35 perahu nelayan andon lainnya kemarin (30/1/23).
TB MDM dilaporkan bersandar setelah melakukan pengiriman batu bara di PLTU Sudimoro dan hendak kembali ke Kalsel. Sedangkan, TPMA diketahui berlindung di kawasan Pelabuhan Pantai Perikanan (PPP) Pacitan saat dalam perjalanan menuju ke PLTU Adipala Cilacap dari Kabupaten Tanah Laut dengan muatan 15 ribu metrik ton batu bara.
Komandan Pos Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) Pacitan Peltu TTU Ator Subroto mengatakan, nakhoda kapal memutuskan untuk menepi demi menghindari gelombang. Maklum, gulungan ombak setinggi 4 meter serta angin kencang hingga 11 knot tengah mengamuk di perairan Pacitan.
"Karena kondisi cuaca ekstrem, dua kapal tongkang itu memutuskan berlindung di Teluk Pacitan karena di sinilah tempat terdekat untuk berlindung," terangnya.
Dia memastikan tidak ada kerusakan pada dua kapal itu. Saat ini, kapal tongkang tersebut diarahkan sedikit keluar dari zona perairan agar tidak mengganggu hilir mudik perahu nelayan lokal. "Sembari menunggu kondisi cuaca membaik, sementara waktu seluruh anak buah kapal (ABK) tongkang tersebut berlindung di Tamperan," ujar Ator.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan BMKG, gelombang tinggi di perairan selatan Jawa terjadi mulai 28 Januari hingga 3 Februari.
"Saya berharap para nelayan di Pacitan untuk menunda dulu aktivitasnya sementara," harap Ator.
Reporter: Edwin Aji
Editor: Vita Ningrum