JAKARTA - Bahlil Lahadalia mendaftarkan diri sebagai Bakal calon ketua umum (Bacaketum) Partai Golkar pada Munas XI Partai Golkar yang akan digelar 20 - 21 Agustus mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
Diiringi kelompok pemuda pemudi berpakaian adat dan tarian khas Papua, Bahlil Lahadalia di dampingi wakil ketua Komisi VI DPR Sarmuji dan rombongan kader Partai Golkar mendatangi kantor DPP Partai Golkar di Slipi Jakarta, sekitar pukul 19.45 WIB, Senin (19/8/2024).
Ketua Sterring Committe Munas XI Partai Golkar Adies Kadir bersama jajaran Komite Pemilihan menyambut kedatangan Bahlil Lahadalia dengan riang gembira dan langsung mempersilahkan masuk ke ruang Komite Pemilihan.
Selang beberapa menit kemudian, Bahlil bersama Adies Kadir menemui awak media untuk memberikan keterangan terkait kehadirannya bersama rombongan ke kantor DPP Partai berlambang Pohon Beringin.
"Berkas dokumen setebal 20 cm sudah kami terima untuk kemudian diverifikasi oleh SC. Jadi sampai detik ini sudah ada dua pendaftar, yaitu Ridwan Hisjam dan Bahlil Lahadalia," ujar Adies Kadir.
Lebih jauh wakil ketua DPP Partai Golkar ini menjelaskan, bahwa Bacaketum Bahlil mendaftar dengan modal dukungan sebanyak 469 pemilik suara dari total 558 pemilik suara DPD I dan DPD II Partai Golkar.
"Hasil verifikasi SC akan diumumkan sekitar pukul 22.00 WIB," beber Adies Kadir.
Masih di tempat yang sama, Bacaketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku bersyukur karena bisa mewujudkan impiannya kurang lebih 1 tahun 3 bulan dirinya pernah menyatakan bahwa insyaAllah kalau ada kompetisi yang dibuka Partai Golkar dirinya akan ikut. sebagai salah satu peserta kompetisi.
"Saya dibesarkan dalam situasi penuh demokrasi, sistem kompetisi dan tata kelola organisasi yang baik. Hari ini saya menuntaskan dengan mendaftarkan diri, lengkap sesuai dengan Aturan Rumah Tangga Pasal 18 tentang syarat syarat pencalonan calon ketua umum," jelas Bahlil.
Ia juga menjelakan bahwa calon ketua umum Partai Golkar itu haruslah kader yang pernah atau sedang menjadi pengurus DPP atau setingkat di bawahnya. Selain itu juga disebutkan calon ketua umum tersebut harus minimal mendapat dukungan 30 persen daro total suara pemilih. Dan mengikuti diklat diklat sesuai dengan jenjang kepengurusan.
"Hari ini saya membawa bukti dokumen bahwa saya pernah menjadi pengurus DPD Partai Golkar Papua 2009-2014 dengan SK yang ditandatangani pak Abu Rizal Bakrie dan Idrus Marham," ungkap Bahlil.
Yang kedua, dia juga membawa dukungan sebanyak 469 pemilik suara dari total 558 pemilik suara atau sudah hampir 80 persen. Selain itu Bahlil juga membawa surat pernyataan tidak pernah masuk di Partai lain juga membawa KTA.
"Kalau ada yang mengikuti kompetisi selain saya, itu saya pikir dalam Partai Golkar biasa biasa saja, tidak usah diperdebatkan. Dan kebetulan mazhab saya adalah mazhab kompetisi. Tidak pernah mendapatkan jabatan pemberian karena seluruh jabatan itu dari kompetisi," tegas Bahlil.
"Kompetisi di Partai Golkar itu sesuatu yang indah karena kita bertanding untuk bersanding," imbuhnya.
Di sesi berikutnya, Bahlil juga menegaskan bahwa motivasi dirinya ikut mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar itu karena sebagai kader partai yang pernah berproses ketika ada kesempatan untuk mengambil itu insyaAllah mereka akan ikut mengambil bagian.
"Sejatinya Golkar ini merupakan instrumen politik negara karena doktrinnya adalah karakter. Hari ini saya mengabdi di pemerintahan, saya pikir illmu golkar sudah banyak diberikan kepada saya.Bahkan saya bisa memimpin Kementerian pun karena ilmu dari Golkar," dalihnya.
Mungkin sudah saatnya sebagai anak yang lahir dari kandungan Golkar ingin kembali kepada ibu yang terhormat dari Partai Ini.
"Itulah salah satu motivasi saya mencalonkan diri di Munas ini," jelas Bahlil.
Selain itu, lanjut Bahlil dirinya juga ingin memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara, dimana salah satunya adalah melalui Partai Golkar.
"Lain lain nanti ada waktunya sendiri," kelakar pria murah senyum ini.(*)
Editor : M Fakhrurrozi