JAKARTA - Sesi debat pertama pilpres 2024 yang berlangsung Selasa (12/12/2023) malam sudah langsung panas. Salah satunya adalah pada segmen yang membahas penegakan demokrasi. Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mempertanyakan pandangan capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
Anies mengatakan bahwa rakyat tidak percaya pada proses demokrasi. Menurut Anies, demokrasi mensyaratkan empat hal. Yakni kebebasan berbicara, adanya oposisi, serta proses yang netral. “Kebebasan menurun, indeks demokrasi kita menurun, bahkan pasal-pasal karet digunakan pada pengkritik,” kata Anies.
Mantan Mendikbud tersebut juga menilai minimnya oposisi. Juga mempertanyakan netralitas pemilu. “Persoalan demokrasi lebih luas dari parpol. Perlu peran negara,” kata Anies.
Prabowo menyangkal pendapat Anies. “Mas Anies, Mas Anies… Saya berpendapat Anda agak berlebihan, mengeluh demokrasi ini dan itu. Anda dipilih menjadi gubernur DKI, menghadapi pemerintah. Saya mengusung bapak. Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktaktor, Anda tidak mungkin jadi gubernur. Waktu itu Anda ke rumah saya. Anda oposisi, Anda terpilih,” kata Prabowo disambut sorak sorai pendukung yang hadir di gedung KPU.
Baca Juga : MK: Capres-Cawapres Boleh di Bawah 40 Tahun, Asalkan Pernah Jadi Kepala Daerah
Pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang juga mendapatkan kesempatan menanggapi menyindir hubungan Prabowo dan Anies di masa lalu. “Saya jadi tidak enak karena dua kawan sedang tagih janji dan buka kisah lama,” kata Ganjar. Dia menyebutkan bahwa tidak ada demokrasi tanpa partai politik. Menurut Ganjar, politik bukan hanya tentang kepentingan melainkan juga pendidikan politik dan kedewasaan parpol.
Anies menanggapi bahwa dalam proses demokrasi, pemerintah dan oposisi sama-sama terhormat. “Tapi tidak semua orang tahan untuk menjadi oposisi. Seperti beliau juga sampaikan, Pak Prabowo tidak tahan menjadi oposisi. Beliau juga menyampaikan, di luar kekuasaan tidak bisa berbisnis. Kekuasaan lebih dari sekadar bisnis, lebih dari sekadar uang. Tapi kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” jawab Anies. (sof)
Editor : Sofyan Hendra