BLITAR - Menyalurkan hobi bukan hanya sekadar mengisi waktu luang, tetapi juga bisa menjadi sumber rezeki. Bagi Wiwik Narwati (61), benang dan jarum rajut adalah dua benda yang telah mengubah hidupnya, mengantarkannya dari sekadar pengisi waktu menjadi seorang pengusaha yang karyanya telah menembus pasar internasional.
Bermula dari kegiatan mengisi waktu luang sejak muda, produk rajutannya justru diminati banyak temannya. Perempuan berusia enam puluh satu tahun tersebut kemudian memantapkan diri untuk memulai produksi dan memasarkan berbagai produk rajutannya pada tahun 1995.
“Berbisnis dari hati, apalagi berawal dari hobi, menjadikan setiap prosesnya lebih menyenangkan. Saat passion bertemu ketekunan, bukan hanya keuntungan yang didapat, melainkan juga kebahagiaan dalam setiap karya yang dihasilkan,” ujar Wiwik, saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Di rumahnya itulah, Wiwik masih tampak lihai menggerakkan jemarinya, menyulap helaian benang menjadi untaian karya seni yang indah. Pada awalnya, Wiwik hanya membuat kurung bantal dan tempat tisu kain. Namun, seiring berkembangnya keahlian yang terus diasah secara otodidak, koleksi kreasinya kian beragam mulai dari boneka rajut, tas, dompet, hingga suvenir unik berbahan rajut.

Semangatnya tak pernah pudar. Meski usianya tak lagi muda, hobi yang sudah ditekuninya sejak muda justru membuat bertambah semangat. Dalam satu bulan, ia mampu menghasilkan ratusan produk rajut dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp300.000-Rp700.000 per produk.
“Kini produknya telah dipasarkan ke berbagai daerah, terutama di wilayah Blitar. Selain itu, sejumlah pasar internasional pernah memesan produknya, yakni Amerika, Malaysia, dan Singapura,” pungkasnya. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri



















