JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak waspada terhadap kondisi cuaca yang masih berubah-ubah dan berpotensi ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau pentingnya kewaspadaan ini terhadap masyarakat. Terlebih lagi, sepekan terakhir terbukti berdasarkan prediksi terjadi cuaca ekstrem yang berdampak buruk.
Salah satunya adalah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Selain itu, terdapat gangguan penerbangan akibat cuaca buruk. Kondisi cuaca yang dinamis membuat semua pihak waspada.
"Kondisi ini nampaknya sesuai dengan peringatan dini yang sudah kami keluarkan sejak H-1 bahkan hingga sepekan sebelumnya, baik untuk sektor publik, pelayaran, maupun penerbangan," kata Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis BMKG.
Baca Juga : Kepala BMKG Imbau Masyarakat Bisa Beradaptasi dengan Bijak dalam Menghadapi Anomali Cuaca
"BMKG secara rutin memperbarui prakiraan cuaca dan potensi gangguan cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi," tutur Kepala BMKG menambahkan.
Meski sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau, potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi. Ini dikarenakan kondisi atmosfer dan laut yang masih sangat dinamis dan bisa berdampak buruk.
Kepala BMKG juga mengingatkan bahwa imbauan ini penting untuk diperhatikan masyarakat. Terlebih lagi, saat ini masih dalam masa libur sekolah atau high season. Ini membuat aktivitas masyarakat untuk bepergian ke luar kota atau berwisata mengalami peningkatan.
Baca Juga : BMKG: Musim Kemarau 2025 Diprediksi Mundur dengan Durasi Lebih Singkat
Berdasarkan catatan BMKG, sekitar 30 persen zona musim di Indonesia memasuki periode musim kemarau. Angka ini masih di bawah kondisi klimatologis normal dengan biasanya lebih dari 60 persen pada Juni.
Anomali curah hujan ini masih berada di atas normal dengan sekitar 53 persen, terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Dengan situasi dan kondisi cuaca yang masih dinamis, BMKG meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometerologi yang bisa terjadi.
Baca Juga : Bukti Perubahan Iklim Makin Nyata, BMKG Sebut 2024 Jadi Tahun Terpanas di Dunia
Editor : Khasan Rochmad