JAKARTA - Selain silang pendapat, tiga capres yang beradu gagasan di debat pertama pilpres 2024 juga mengungkapkan sejumlah klaim. Apakah sesuai dengan data yang ada? Berikut cek faktanya:
Anies Baswedan
“Kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik. Angka demokrasi kita menurun indeks demokrasi kita.”
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada 2022 berada di angka 80,41 (skala 0 hingga 100). Angka tersebut lebih tinggi dari setahun sebelumnya sebesar 78,12. Indeks tersebut menilai kebebasan sipil, hak-hak politik, dan kelembagaan politik. Sementara menurut World Democracy Index yang disusun Economist Intelligence Unit (EIU), skor Indeks Demokrasi Indonesia pada 2022 tidak beranjak dari angka 6,71. Sedangkan secara peringkat secara global turun dari 52 menjadi 54 dari 167 negara.
Baca Juga : Ditanya Ganjar soal HAM, Prabowo: Yang Katanya Saya Culik di Pihak Saya
Prabowo Subianto
“Peningkatan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Pak Jokowi yang paling pesat. Yang paling tinggi selama sejarah Republik Indonesia.”
Berdasarkan data Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi terjadi di awal-awal orde baru, yakni pada 1968 di angka 10,92 persen. Di masa Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada 2022 atau ketika masa pemulihan pasca pandemi covid-19 sebesar 5,3 persen. Jika patokannya adalah setelah era reformasi, pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6,35 persen pada 2007, setahun sebelum krisis finansial global menerjang setahun kemudian.
Baca Juga : Debat Panas Prabowo vs Anies: Kalau Jokowi Diktator, Tidak Mungkin Anda Jadi Gubernur
Ganjar Pranowo
“Data Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan, sekitar Rp 230-an triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara terjadi.”
Berdasarkan data ICW, jumlah potensi kerugian negara akibat korupsi dalam sepuluh tahun terakhir mencapai Rp 138,39 triliun. Meskipun lebih kecil dari pernyataan Ganjar, trennya memang meningkat dalam satu dasa warsa terakhir. (sof)
Editor : Sofyan Hendra