Menu
Pencarian

BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Jawa Timur Mulai April, Puncaknya Berpotensi Agustus

Khasan Rochmad - Senin, 7 April 2025 15:15
BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Jawa Timur Mulai April, Puncaknya Berpotensi Agustus
ilustrasi cuaca cerah (Foto: Pexels)

SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prediksi awal dan puncak musim kemarau di wilayah Jawa Timur pada 2025.

BMKG menyebutkan beberapa wilayah sudah memasuki awal musim kemarau pada akhir Maret. Wilayah yang terdampak pada awal musim kemarau lebih cepat adalah Bangkalan dan Sumenep.

Sementara, mayoritas wilayah di Jawa Timur baru akan mulai memasuki musim kemarau pada April. Adapun, untuk puncak musim kemarau di Jawa Timur sebagian besar akan terjadi pada Agustus.

Namun, beberapa wilayah bakal mengalami puncak musim kemarau lebih awal, yakni pada akhir Juli hingga awal Agustus. Wilayah tersebut adalah Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Malang, dan Trenggalek.

Baca Juga :   Awal Pekan Usai Lebaran, Mayoritas Wilayah Jawa Timur Berpotensi Cerah hingga Berawan

Sejumlah wilayah Jawa Timur juga baru memasuki puncak kemarau pada akhir Agustus hingga awal September. Beberapa daerah yang terdampak seperti Malang, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, dan sebagian Banyuwangi.

Rilis yang dikeluarkan BMKG ini diharapkan dapat digunakan untuk masyarakat agar dijadikan dasar optimalisasi iklim sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.

Selain itu, prediksi tersebut juga digunakan sebagai peringatan masa peralihan musim di Jawa Timur. Musim hujan akan segera berakhir dan menuju musim kemarau dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga :   BMKG Prakirakan Mayoritas Jawa Timur Hujan Ringan hingga Sedang pada Akhir Pekan

Di sektor pertanian, diharapkan dapat menentukan jadwal tanam di wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau lebih awal maupun lebih lambat.

Sementara, di sektor sumber daya air, masyarakat diimbau mengoptimalkan sumber air alternatif dan memastikan distribusi air yang efisien guna menjaga ketersediaan air saat musim kemarau.

Di sektor energi, dapat menghemat dan mengelola pasokan air secara efisien untuk menjaga keberlanjutan operasi PLTA, irigasi, dan pemenenuhan kebutuhan air baku.

Baca Juga :   BMKG Rilis Potensi Cuaca Ekstrem Jawa Timur Sepekan ke Depan, Pemudik Diimbau Waspada

Adapun, di sektor lingkungan dapat mewaspadai terjadinya penurunan kualitas udara, terutama di kota-kota besar dan mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan.

Editor : Khasan Rochmad






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.