Meningkatnya jumlah penikmat kopi di era sekarang mendorong menjamurnya coffee shop di berbagai tempat. Dalam menikmati kopi, memilih biji kopi yang tepat dan memahami teknik penyajiannya sangat penting untuk menemukan cita rasa yang sesuai dengan selera, khususnya bagi lidah orang Indonesia. Berikut panduan tentang beberapa jenis biji kopi agar Anda tidak salah memilih varian kopi saat ngopi:
1. Arabika
Biji kopi Arabika memiliki bentuk oval dengan garis tengah yang meliuk seperti huruf S. Arabika mengandung kadar gula sekitar 6-9%, memberikan variasi rasa setelah disangrai, seperti buah-buahan, nutty, dan aroma floral. Teksturnya cenderung lebih halus dibandingkan jenis lain.
Sekitar 60-70% produksi kopi dunia adalah Arabika, menjadikannya jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi. Contoh kopi Arabika khas Indonesia meliputi Kopi Gayo (Aceh), Kopi Toraja, Kopi Arabika Bali, Kopi Arabika Flores, Kopi Arabika Papua Wamena.
2. Robusta
Berbeda dengan Arabika, biji kopi Robusta berbentuk lebih bulat dengan garis tengah lurus. Kopi ini memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit, serta kadar kafein yang lebih tinggi. Aroma Robusta setelah disangrai cenderung netral, seperti gandum atau kacang-kacangan.
Kopi Robusta memiliki tingkat kekentalan yang lebih tinggi dibandingkan Arabika, membuatnya cocok sebagai campuran untuk espresso. Contoh kopi Robusta khas Indonesia antara lain: Robusta Bali, Robusta Lampung (baik diminum langsung atau dicampur susu). Robusta Dampit.
3. Liberika
Liberika memiliki aroma unik, yaitu perpaduan buah-buahan, bunga, dan asap kayu. Meski tidak sepopuler Arabika dan Robusta, Liberika memiliki daya tarik tersendiri, seperti kemampuan tumbuh di tanah kurang subur dan dataran yang lebih tinggi.
Bentuk biji Liberika asimetris, menyerupai tetesan air mata. Jenis kopi ini banyak ditemukan di daerah Jambi dan Bengkulu.
Dengan memahami karakteristik biji kopi, Anda dapat menikmati pengalaman ngopi yang lebih maksimal dan sesuai selera! (*)
Editor : Iwan Iwe