TULUNGAGUNG - Belasan siswa kelas 4 SDN 2 Kradinan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, terpaksa menjalani proses belajar mengajar di dalam tenda darurat. Kondisi ini terjadi setelah ruang kelas mereka rusak parah akibat diterjang tanah longsor.
Tenda berukuran 3 X 6 meter yang merupakan bantuan dari BPBD Tulungagung ini didirikan di halaman sekolah untuk menjadi ruang belajar sementara. Sebelumnya, para siswa harus belajar di Mushola dan area parkir yang dinilai kurang nyaman.
Saat harus belajar di Mushola, siswa terpaksa duduk lesehan dengan meja lipat dan ruangan terasa sangat sempit. Sementara di area parkir, konsentrasi siswa sering terganggu oleh suara bising kendaraan yang melintas di dekat sekolah.
Kondisi belajar pun sedikit membaik setelah tenda darurat didirikan, meski tetap belum ideal. Suasana sekitar masih bising dan pada siang hari suhu di dalam tenda cukup panas. Pihak sekolah menyebut kipas angin sangat dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan siswa.
Baca Juga : Petani di Tulungagung Gelar Penyemprotan Massal untuk Atasi Hama Wereng
Saat ini, hanya kelas empat yang terdampak langsung dengan total 19 siswa yang harus menempuh pembelajaran di tenda. Belum ada kepastian kapan ruang kelas yang rusak dapat kembali diperbaiki dan digunakan.
Dwi Sri Sulasmi, Guru SDN 2 Kradinan, menyatakan bahwa meski dalam kondisi terbatas, semangat belajar siswa tetap tinggi. "Kegiatan belajar tetap berjalan seperti biasa dan dilaksanakan di bawah tenda darurat yang menjadi ruangan belajar sementara," ujarnya.
Peristiwa longsor tersebut terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025. Tanah longsor mengakibatkan ruang kelas 4, ruang perpustakaan, dan kamar mandi rusak parah serta sebagian hilang terbawa material. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. ( Agus Bondan & Beny Setiawan )
Editor : JTV Kediri