TULUNGAGUNG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tulungagung mengadakan sosialisasi pengawasan partisipatif yang dikhususkan bagi pemilih pemula, termasuk siswa SMA dan mahasiswa dari beberapa sekolah dan universitas di Tulungagung.
Acara ini, yang berlangsung pada Rabu siang, bertujuan untuk mengantisipasi dampak buruk dari informasi yang belum tentu benar atau berita hoaks selama tahapan Pilkada 2024.
Dalam acara tersebut, para pemilih pemula dikenalkan pada konsep misinformasi, disinformasi, dan malinformasi, serta diajak untuk selalu memeriksa kebenaran informasi melalui aplikasi Awasi Jarimu.
Komisioner Bawaslu Tulungagung, Nurul Muhtadin, menyampaikan pentingnya literasi digital bagi generasi muda dalam menghadapi arus informasi di media sosial yang semakin cepat dan sering kali tidak akurat.
Baca Juga : Paslon Wali Usung Semangat Kemenangan Prabowo Gibran
"Pada kesempatan kali ini kami melakukan sosialisasi kepada undangan adik-adik SLTA, BEM universitas kabupaten di Tulungagung, dan beberapa sekolah lainnya, dengan tujuan agar mereka tidak terpengaruh atau termakan terhadap misinformasi dan disinformasi yang banyak disebar di medsos berkaitan dengan pilkada. Biar mereka melek dan sadar untuk berbudaya kritis dan berliterasi," ujar Nurul.
Lebih lanjut, Bawaslu Tulungagung juga menekankan bahwa penyebaran informasi yang salah bisa berdampak besar terhadap partisipasi masyarakat dalam Pilkada.
Selain menggelar sosialisasi, Bawaslu turut melakukan pengawasan terhadap akun-akun media sosial milik pasangan calon (paslon) untuk memastikan tidak ada pelanggaran atau penyebaran informasi menyesatkan selama masa kampanye.
Baca Juga : KPU Jatim Tegaskan Kampanye Akbar Setiap Paslon di Pilgub Jatim Hanya Dua Kali
Hingga saat ini, Bawaslu Tulungagung belum menemukan adanya konten hoaks terkait Pilkada, namun tetap bersiaga untuk melakukan pengawasan ketat demi menjaga integritas proses pemilu di wilayahnya. (Agus Bondan/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe