TRENGGALEK - Hujan deras yang melanda Kabupaten Trenggalek pada beberapa hari terakhir menyebabkan banjir besar di wilayah ini. Tujuh desa dan kelurahan di tiga kecamatan Treengalek, Pogalan, dan Karangan terendam, dengan ketinggian air mencapai 70 cm hingga 1,5 meter.
Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah adalah Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek, di mana jebolnya tanggul sungai mengakibatkan banjir yang meluas.
Banjir ini menggenangi rumah-rumah warga di sejumlah RT, dengan sekitar 2.200 jiwa atau 700 KK terdampak. Selain itu, berbagai fasilitas publik seperti lembaga pendidikan, puskesmas, dan pondok pesantren juga terendam.
“Banjir ini terjadi akibat tanggul yang jebol di titik sungai Ngasinan dan mengakibatkan banjir di RT 1, 2, 9, 10, 12, 13, 14 dengan warga yang terdampak sekitar 2.200 warga dari 700 KK,” ujar Pamuji Rochmad, Lurah Kelutan.
Baca Juga : Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokus Evakuasi Warga
Akibat banjir, aktivitas masyarakat terganggu, dan pelayanan publik terhenti. “Banyak pelayanan publik yang terganggu di Kelurahan Kelutan, seperti posko, 2 SD, 2 pondok pesantren, serta berbagai lembaga pendidikan lainnya,” lanjut Pamuji.
Petugas gabungan yang terdiri dari BPBD dan Dinsos Trenggalek telah melakukan berbagai upaya penanggulangan. Salah satunya adalah evakuasi warga yang mengalami sesak napas menggunakan perahu karet menuju RSUD Dr. Soedomo Trenggalek.
“Genangan ini masih tersisa karena adanya air yang belum bisa masuk ke sungai besar, karena ada perbedaan elevasi sekitar 2 meter antara daratan Kelurahan Kelutan dan sungai,” ungkap Pamuji.
Baca Juga : Banjir Melanda Tiga Kecamatan di Trenggalek, Evakuasi Menggunakan Perahu Karet
Stefanus Triadi Atmono, Kepala BPBD Trenggalek, menambahkan, “Terdampak sebagaimana laporan yang diterima BPBD, ada tiga kelurahan dan empat desa. Kami sudah menyiapkan dapur umum untuk kebutuhan dasar masyarakat terdampak.”
Saat ini, banjir masih menggenangi beberapa wilayah, dan Dinsos Trenggalek telah membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak banjir. (Simon Bagus/Hammam Defa/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe