MADIUN - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun sejak beberapa hari terakhir masih menggenangi beberapa desa hingga Jumat (5/12/2024) pagi. Genangan air dengan ketinggian 50 hingga 60 sentimeter memaksa aktivitas warga terganggu.
Beberapa warga bahkan kesulitan menjalankan aktivitas harian, termasuk pekerjaan dan panen di lahan pertanian.
Di antara wilayah yang masih terdampak adalah Desa Tanjungrejo di Kecamatan Madiun serta Dusun Sumber dan Dusun Bakung di Desa Garon, Kecamatan Balerejo.
Genangan air yang memasuki rumah-rumah warga membuat mereka harus bertahan di dalam rumah meski menghadapi berbagai keterbatasan.
Baca Juga : Langganan Banjir, Warga Asemrowo Desak Pemkot Bangun Bozem
Harto, salah satu warga Dusun Sumber, menyampaikan bahwa ketinggian air terus meningkat sejak dini hari dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.
"Pagi ini setinggi kurang lebih 60 cm, meninggi sejak menjelang subuh hingga sampai saat ini belum surut. Dampaknya mau berangkat kerja tidak bisa, petani juga sudah masuk musim panen," kata Harto.
Hal senada diungkapkan Supriyanto, warga Desa Tanjungrejo, yang mengatakan bahwa banjir sempat cukup tinggi pada hari sebelumnya, meskipun kini mulai menunjukkan tanda-tanda surut.
Baca Juga : Banjir Rendam Pasuruan Belum Surut, Aktivitas Warga Terganggu
"Cukup memprihatinkan, kemarin cukup tinggi banjirnya sekarang sudah menuju surut," ujar Supriyanto.
Meski banjir merendam permukiman dan lahan pertanian, hingga siang ini belum ada laporan warga yang harus mengungsi.
Air di beberapa titik terpantau mulai berangsur surut, namun genangan masih cukup signifikan untuk mengganggu aktivitas harian.
Baca Juga : Hujan Deras, Banjir Rendam Lahan Pertanian dan Permukiman di Sangkapura Bawean
Selain merendam permukiman, banjir juga mengakibatkan lahan pertanian yang tengah memasuki musim panen ikut terendam, menimbulkan kekhawatiran akan kerugian bagi para petani.
Pemerintah daerah terus memantau kondisi di lapangan untuk memastikan situasi terkendali dan memberikan bantuan jika diperlukan. (Tova Pradana/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe