Akhir-akhir ini saya merasa seperti kehilangan motivasi untuk melakukan apa pun, bahkan hal-hal yang dulu saya nikmati. Saya juga sering merasa cemas tanpa alasan yang jelas, dan ini memengaruhi pekerjaan saya. Bagaimana caranya saya bisa kembali menemukan semangat hidup dan mengatasi kecemasan ini?
Aditya, Malang
Halo Saudara Aditya di Malang,
Saudara saat ini berada dalam kondisi yang kurang termotivasi, mudah cemas, dan kehilangan semangat. Kesadaran Anda akan adanya tantangan ini merupakan awal yang baik. Kesadaran Saudara untuk mencari bantuan melalui kolom konsultasi ini juga merupakan langkah yang baik. Terima kasih atas keterbukaan dan kepercayaan yang diberikan. Berikut beberapa saran untuk Saudara Aditya ;
1. Refleksikan pengalaman Anda dan temukan masalah/sebab utamanya.
Penyebab utama dari kondisi yang Saudara hadapi perlu dikenali dan direfleksikan dengan lebih detil agar ada titik cerah untuk keluar dari persoalan ini. Refleksi pengalaman bisa dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya mengingat kembali pengalaman yang dialami, menulis diary, mencurahkan perasaan pada orang yang dipercaya atau cara lain yang sesuai dengan kebiasaan Anda. Bahan refleksi yang Anda dapat renungkan antara lain ;
- Perihal kehilangan motivasi; sejak kapan Anda merasa tidak terdorong/termotivasi untuk melakukan apa pun? Apakah ada hal yang menjadi pencetusnya? Sejak kapan tepatnya Anda mengalami hal ini? Apa peristiwa yang terjadi saat itu? Misalnya; beban kerja yang terlampau berat, adanya masalah relasi dengan atasan, masalah relasi dengan pasangan, masalah keuangan dst.
- Perihal kecemasan tanpa sebab; saat Anda merasa cemas tanpa alasan, coba kenali apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda lakukan saat itu, peristiwa apa yang terjadi sebelumnya, bagaimana kondisi fisik Anda? Seberapa intens kadar kecemasan Anda (misal tinggi, sangat tinggi, rendah, sangat rendah). Perhatikan pola peristiwa saat kecemasan itu muncul.
- Perihal kehilangan semangat hidup, coba refleksikan kapan situasi ini muncul? sudah berapa lama, apa yang Anda pikirkan? Apakah hal ini sangat mengganggu aktivitas kerja Anda? Atau Anda masih bisa menjalankan aktivitas sehari-hari ?
Jadikan refleksi pengalaman ini sesuatu yang rutin Anda lakukan hingga Anda menemukan sumber masalahnya. Apabila sumber masalah sudah diketahui, maka Anda sudah separuh menemukan jawabannya.
2. Buat skala prioritas dari masalah yang Anda temukan dan cari solusi terkait masalah tersebut
Setelah Anda menemukan masalah utamanya, jika ada beberapa masalah yang mengusik pikiran Anda, buatlah skala prioritas mana hal yang mau didahulukan untuk diselesaikan. Contohnya, apabila Anda memiliki masalah tentang beban kerja yang terlalu banyak dan di sisi lain memiliki masalah komunikasi dengan pasangan, silakan pilih salah satu yang paling mendesak. Setelah Anda menemukan prioritas masalah, mulailah mencoba menyelesaikan masalah tersebut satu per satu. Dalam psikologi ini dinamakan problem focused coping, yaitu strategi menyelesaikan masalah dengan cara mencari solusi atas masalah tersebut. Misalnya, apabila Anda ingin menuntaskan masalah komunikasi dengan pasangan maka Anda dapat mencari quality time bersama untuk membicarakan relasi dengan pasangan. Jika Anda mengalami persoalan tentang beban kerja yang terlampau berat, Anda bisa mendiskusikan hal ini dengan atasan.
3. Kelola emosi dan temukan aktivitas yang dapat meningkatkan emosi dan pikiran yang positif
Sambil mengelola permasalahan inti yang Anda hadapi, temukan pula cara-cara untuk mengelola emosi Anda dan meningkatkan emosi serta pikiran yang positif. Beberapa orang dapat mengelola emosi dan meningkatkan emosi positif dengan cara melakukan hobi, berdoa, berpuasa, melukis, jalan-jalan dengan sahabat dan lain sebagainya. Hal ini dinamakan emotion focused coping, yaitu strategi penyelesaian masalah dengan cara mengelola emosi yang muncul dan tidak langsung berfokus pada penyelesaian masalah. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam mengelola emosinya. Kenalilah hal-hal apa yang dapat membuat emosi Anda lebih positif.
4. Carilah professional helper untuk memantau perkembangan Anda (jika perlu)
Apabila langkah pertama sampai dengan ketiga belum membuahkan hasil, dan kondisi Anda telah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda lebih dari 3 bulan, pergilah ke profesional helper. Konselinglah secara langsung pada psikolog. Dengan menceritakan pada profesional helper, Anda bisa lebih terbantu untuk mengurai persoalan dan dipantau langsung perkembangannya dari waktu ke waktu.
Semoga Anda terbantu dengan jawaban ini. Apabila belum, jangan sungkan menghubungi psikolog terdekat di puskesmas, biro psikologi ataupun rumah sakit terdekat. (*)
Dr. Cicilia Larasati Rembulan, S.Psi, M.Psi, Psikolog
School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe