SURABAYA - Autumn Flower bukan tentang bunga, melainkan mengenai kreativitas kerajinan tangan dalam menghasilkan karya-karya unik dari benang rajut yang ramah lingkungan.
Autumn Flower merupakan UMKM dari Surabaya yang bermula dari hobi dan berkembang hingga sekarang.
Sejak 2011, Autumn Flower melayani pesanan rajutan sesuai dengan apa yang dimau pelanggan. Namun, pada tahun 2018, Julanita Linasari sang pencetus UMKM ini memutuskan untuk fokus pada satu produk yang lebih spesifik.
Pilihan jatuh pada boneka-boneka berkarakter hewan yang dilindungi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Perempuan yang kerap disapa Julan ini mengungkapkan alasannya memilih karakter hewan sebagai produk ikonik dari Autumn Flower.
Sosok kreatif asal Surabaya menjelaskan bahwa karya dengan karakter hewan disukai kebanyakan anak-anak.
Saat mempertimbangkam hal ini, Julan melihat beberapa tahun ke belakang, pesanan produk rajut yang didapat kebanyakan berkarakter hewan, seperti kucing, gajah, dan beruang.
"Jadi semua bentuk produk rajut ini tu kayak bentukan hewan. Saya bikin ukurannya kecil aja karena target market-nya itu untuk anak-anak,” ujar Julan di Surabaya, Senin (18/11/2024).
Dengan desain yang menggemaskan dan ukuran yang mini, boneka-boneka ini menjadi teman bermain yang menyenangkan bagi anak-anak.
Setiap boneka juga didandani dengan pakaian yang unik sehingga terlihat semakin menarik dan menggemaskan.
Selain itu, Julan juga melakukan riset yang mendalam untuk menemukan nama-nama karakter dalam produk boneka rajut berkarakter hewan ini sekaligus menemukan cerita di balik karakter yang telah Ia desain.
Proses pembuatan produk tersebut memakan waktu sehari penuh untuk menyelesaikannya.
Tentunya, proses perakitan komponen produk ini tetap ditangani oleh Julan sang pencetus sekaligus desainer produk. Kemudian, dilanjut oleh tim untuk pembuatan tangan, hidung, dan telinga.
Julan juga mengaku, bahan yang digunakan untuk produknya ini menggunakan benang ramah lingkungan dan bahan premium.
Hal tersebut berujuan untuk tetap menjaga kualitas produk agar awet dan dapat dicuci karena produk ini sering digunakan mainan oleh anak-anak.
Seiring berkembangnya Autumn Flower, Julan mulai bereksperimen dengan berbagai desain dan riset yang mendalam.
Kini, selain boneka rajut, pelanggan juga dapat menemukan pouch dan gantungan kunci dengan desain yang unik dan menarik.
Harga produk rajut ini berkisar Rp45.000 hingga Rp250.000, tergantung ukuran dan kompleksitasnya. Produk ini tersedia di Studio Autumn Flower dan marketplace.
Perlu diketahui, Autumn Flower tak hanya fokus pada produksi boneka, tetapi juga aktif dalam berbagi pengetahuan dan pelatihan.
Hal tersebut melalui workshop kolaborasi atau workshop di Studio Autumn Flower yang terletak di Jalan Prapen Indah F12a, Prapen, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
"Workshop saya di studio itu kita belajar ada yang namanya basic crochet (rajut). Jadi basic crochet itu kayak bener-bener orang yang nggak pernah merajut sama sekali ngambil kelas itu," ujar Julan.
"Dari mulai yang basic sampai yang advanced itu ada. Jadi misalnya yang udah bisa nih mau bikin proyek-proyek tertentu itu bisa. Jadi ngambilnya itu per proyek di kelas itu,” kata Julan menjelaskan.
Tentunya, Autumn Flower yang telah lama berdiri ini juga mengukir prestasi di berbagai kompetisi kerajinan tangan hingga kancah nasional. Autumn Flower juga sering melakukan open booth mengikuti pameran-pameran.
Saat ini, Autumn Flower juga menjadi salah satu booth UMKM yang lolos kurasi untuk open booth Teras Indonesia IKEA Ciputra World Mall, Surabaya, mulai tanggal 11 November 2024–5 Januari 2025.
Dalam perjalanan UMKM-nya ini, Julan berharap Autumn Flower semakin berkembang dan semakin melejit.
“Sama seperti namanya ya harapannya semakin berkembang. Autumn Flower semakin berkembang dan karakter-karakter hewan di Autumn Flower ini semakin dikenal. Mungkin nanti orang-orang langsung tau oh ini boneka nya Autumn Flower, ” tutup Julan.
Editor : Khasan Rochmad